Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Pengusaha khawatir pelemahan nilai tukar rupiah berdampak pada usaha mereka.
Bank Indonesia menjaga keseimbangan supply-demand valuta asing di pasar melalui​​​​ triple intervention, terutama di spot dan domestic non-deliverable forward.
Tekanan terhadap rupiah diprediksi masih cukup tinggi dalam jangka pendek.
NILAI tukar rupiah tak ikut arus balik Lebaran. Pada pembukaan perdagangan pertama setelah libur panjang Idul Fitri 1445 Hijriah pada Selasa, 16 April 2024, kurs rupiah melewati angka psikologis Rp 16 ribu per dolar Amerika Serikat. Sebelum libur Lebaran, menurut Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah masih bertahan di level Rp 15.873.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pelemahan rupiah berlanjut hari berikutnya. Setelah ditutup pada level Rp 16.176, rupiah melemah menjadi Rp 16.240, lalu menguat sedikit menjadi Rp 16.177 pada Rabu kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ambruknya nilai tukar rupiah terjadi tak lama setelah serangan Iran ke Israel pada 14 April lalu. Dengan dalih membuat serangan balasan atas gempuran Israel ke kantor konsulat Iran di Suriah dua pekan sebelumnya, Iran meluncurkan lebih dari 200 misil balistik dan drone ke Israel.
Melemahnya kurs rupiah akibat memanasnya konflik Timur Tengah itu membuat para pengusaha makanan dan minuman waspada. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia Adhi Lukman mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah bisa mempengaruhi harga pokok produksi serta biaya logistik industri makanan dan minuman.
Pengusaha makanan dan minuman memerlukan bahan baku impor sehingga meningkatkan biaya produksi ketika rupiah rontok. Adhi mengatakan ancaman eskalasi konflik Iran dengan Israel bisa berdampak buruk bagi industri makanan dan minuman di Tanah Air.
"Dari laporan Food and Agriculture Organization, sebelum serangan Iran ke Israel saja sudah ada peningkatan 1 persen harga pangan dunia dibanding pada Februari, terutama biji-bijian, beberapa produk dairy, susu, daging, dan sebagainya. Ini yang harus kita antisipasi," kata Adhi, seperti dikutip Antara. Dia berharap Bank Indonesia segera melakukan intervensi guna memulihkan nilai tukar rupiah.
Sintha Dec Checawati, Ketua Kamar Dagang dan Industri Kabupaten Bogor, juga waswas melihat pergerakan nilai tukar rupiah yang terus merosot. Ia khawatir rontoknya rupiah bisa berdampak terhadap kelangsungan proyek pembangunan infrastruktur yang digarapnya.
Menurut Sintha, beberapa bahan baku proyek infrastruktur, seperti bijih plastik, masih impor. Dengan rupiah melemah, harga barang bakal melambung. Dia berharap pemerintah bisa ikut memikirkan hal tersebut. "Sehingga kami para pengusaha bisa mengerjakan serta masyarakat pun mendapat manfaat maksimal dari proyek pembangunan infrastruktur," katanya pada Rabu, 17 April 2024.
Uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran valuta asing di Jakarta, 28 Februari 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Untuk menjaga stabilitas rupiah, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia Edi Susianto mengatakan lembaganya menjaga keseimbangan supply-demand valuta asing di pasar melalui​​​​ triple intervention, terutama di spot dan domestic non-deliverable forward. Selain itu, bank sentral meningkatkan daya tarik aset rupiah untuk mendorong aliran modal masuk asing atau capital inflow di antaranya lewat daya tarik Sekuritas Rupiah Bank Indonesia dan hedging cost.
Namun, upaya BI mengintervensi pasar agar rupiah stabil bisa berdampak pada tergerusnya cadangan devisa. Pada akhir Maret 2024, cadangan devisa Indonesia sebesar US$ 140,4 miliar atau turun dari posisi Februari 2024 yang senilai US$ 144 miliar. Cadangan devisa pun terlihat dalam tren penurunan setelah pada akhir Januari 2024 mencapai US$ 145,1 miliar.
Head of Macroeconomic and Financial Market PermataBank Faisal Rachman memprediksi tekanan rupiah masih cukup tinggi dalam jangka pendek. Namun peluang penguatan rupiah juga terbuka mendekati akhir tahun.
Menurut Faisal, meski menembus level 16 ribu per dolar AS, pelemahan rupiah saat ini berbeda dengan tekanan pada masa pandemi Covid-19. Melemahnya rupiah kali ini juga berbeda dengan kondisi saat krisis moneter 1998. Faisal mengatakan fundamental ekonomi Indonesia saat ini cukup baik. Sedangkan tekanan terhadap rupiah kali ini bersumber dari ketidakpastian global.
"Saat ini fundamental ekonomi yang cukup solid masih mengindikasikan Indonesia bisa tumbuh di kisaran 5 persen pada tahun ini. Jadi pasar Indonesia masih cukup menarik. Ketika nanti sentimen risk-on meningkat, Indonesia berpeluang menerima capital inflow," kata Faisal.
Petugas tengah menunjukkan contoh emas berukuran 1 kilogram di butik Galery24 Salemba, Jakarta, 19 Maret 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Adapun Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai masyarakat Indonesia tak perlu khawatir soal imbas konflik Iran-Israel. Dia mengatakan eskalasi konflik kedua negara tersebut belum jelas, sehingga pemerintah belum mengambil keputusan apapun. "Jadi secara geopolitik belum ada apa-apa. Jadi tentu kalau belum ada apa-apa, kita tenang-tenang saja," kata Airlangga di kantornya, Jakarta Pusat, kemarin.
Selain rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turut anjlok pada hari pertama perdagangan setelah libur Lebaran. IHSG ditutup terjun 122,06 poin atau 1,68 persen ke posisi 7.164,81. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 28,38 poin atau 2,95 persen ke posisi 935,34.
"Bursa Asia melemah akibat meningkatnya ancaman geopolitik di Timur Tengah yang mengangkat harga minyak dan emas global," demikian ditulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa, 16 April lalu, seperti dikutip Antara.
Namun IHSG kemarin sore ditutup menguat mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup naik 35,97 poin atau 0,50 persen ke posisi 7.166,81.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Mahfuzulloh Al Murtadho dan Riani Sanusi Putri berkontribusi dalam penulisan artikel ini