Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan saat ini tidak ada kelangkaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Ia pun menegaskan bakal bertindak tegas jika ada praktik-praktik curang hingga membuat kelangkaan pupuk subsidi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya tegaskan tidak ada kelangkaan sekarang, yang ada mungkin administrasinya terlalu lamban. Kalau ada yang bermain-main, aku cabut izinnya," ujar Amran usai menghadiri Rapat Kerja bersama Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, pada Senin, 26 Agustus 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia juga meminta masyarakat untuk melaporkan pengecer uamg terbukti melakukan penimbunan atau tindakan kecurangan lain. Amran mengaku tak segan mencabut izin sejumlah pihak, seperti yang telah dilakukannya terhadap banyak pihak yang curang.
Sebab, kata Amran, petani tidak boleh dipersulit dalam melakukan produksi. "Sampaikan, kalau ada yang main-main, aku cabut izinnya. Saya punya hak untuk cabut. Sudah banyak kami cabut," ucapnya.
Lebih jauh, Mentan memastikan upaya pemerintah dalam distribusi pupuk bersubsidi akan terus dikawal. Saat ini, pemerintah juga fokus pada peningkatan produksi pertanian nasional untuk mencapai target swasembada pangan dan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.
Untuk mendukung target itu, Amran menekankan pentingnya perluasan areal tanam (PAT) melalui solusi pompanisasi yang cepat. Hal ini dianggap vital dalam meningkatkan produktivitas pertanian.
Untuk mencapai target swasembada pangan itu, Mentan menyebutkan dibutuhkan tambahan anggaran sebesar Rp 68 triliun. Anggaran ini rencananya akan digunakan untuk berbagai sektor, mulai dari pengairan, perbenihan, hingga transformasi pertanian modern. Dengan langkah-langkah tersebut, ia berharap produksi pertanian nasional akan meningkat dan kebutuhan pangan masyarakat dapat terjamin tanpa ada masalah kelangkaan pupuk.
Adapun alokasi pupuk subsidi untuk para petani di Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada tahun 2024 ini telah ditambah dari semula sekitar 31 ribu ton menjadi 53 ribu ton. Kemudian pupuk NPK bertambah dari awalnya dialokasikan 16 ribu ton menjadi 32 ribu ton.
"Jadi per 8 Mei 2024 terjadi penambahan alokasi sekitar 22 ribu ton pupuk urea dan penambahan dua kali lipat untuk pupuk NPK," kata Tim Pembina Kabupaten Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang, Resmiati kepada Antara di Karawang, Kamis 20 Juni 202, seperti dikutip dari Antara.