Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pupuk Kalimantan Timur atau Pupuk Kaltim membukukan laba bersih Rp 3,19 triliun pada kuartal pertama tahun 2022. Angka tersebut meningkat hampir empat kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Bahkan, pada April tahun ini, perolehan laba Pupuk Kaltim mencapai Rp 2 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami menyediakan pupuk untuk pemenuhan kebutuhan pasar domestik maupun memaksimalkan pasar global," ujar Rahmad Pribadi, Direktur Utama Pupuk Kaltim di kantornya di Bontang, Kalimantan Timur, Selasa, 7 Juni 2022. "Tren permintaan juga kami prediksi terus meningkat seiring dengan bertambahnya populasi global yang tentu meningkatkan suplai pangan."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kinerja positif tersebut, menurut Rahmad, tidak lepas dari penerapan growth strategy yang berfokus pada tiga pilar. Pilar utama adalah keunggulan operasional dan rantai pasok melalui efisiensi energi dan optimalisasi infrastruktur.
Pilar berikutnya keunggulan diversifikasi dengan mengembangkan bisnis di sektor hilirisasi petrokimia serta energi terbarukan. Adapun pilar terakhir adalah keunggulan jangkauan pasar dengan peningkatan kapasitas domestik dan ekspansi di pasar global.
Tahun lalu, Pupuk Kaltim mencatatkan laba setelah pajak Rp 6,17 triliun. Perusahaan ini berdiri di kawasan seluas 624 hektare di Bontang.
Sebanyak 13 pabrik memproduksi pupuk urea 3,43 juta ton per tahun, amoniak 2,74 juta ton per tahun, dan NPK sebesar 300 ribu ton per tahun.
Pupuk Kaltim memiliki 13 pabrik dengan 5 pabrik amoniak, 5 pabrik urea, 1 pabrik NPK Fused Granulation, 1 pabrik NPK blending, dan 1 pabrik bolier batu bara. Seluruh pabrik ini berada di kawasan lahan 443 hektare di Bontang Kalimantan Timur.
Dengan kapasitas produksi 3,43 juta ton urea dan 2,74 juta ton amoniak setiap tahun, Pupuk Kalimantan Timur menjadi produsen urea terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. "Untuk Asia Pasifik, Pupuk Kaltim menjadi produsen peringkat enam," ujar Rahmad.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.