Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Lion Air Group, Rusdi Kirana resmi dilantik sebagai Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) periode 2024-2029. Usai lolos, Rusdi Kirana mengatakan akan fokus di parlemen saja, karena pekerjaan sebagai Wakil Ketua MPR RI dan di maskapai sama-sama sibuk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya sudah (berusia) 61 tahun. Saya sudah melimpahkan ke generasi kedua. Saya sudah ada waktu di sini. Gak mungkin sebagai pengusaha airline disambi sebagai (anggota) parlemen, karena ini sangat sibuk,” kata Rusdi Kirana di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 3 Oktober 2024. Lantas, berapa harta kekayaan Rusdi Kirana?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Harta Kekayaan Rusdi Kirana
Melansir laman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara elektronik (e-LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rusdi Kirana terpantau menyampaikan jumlah kekayaannya ketika maju sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI periode 2024-2029. Total hartanya mencapai Rp 2.602.703.058.981.
Berikut rincian harta Rusdi Kirana per 31 Juli 2024:
- Tanah dan bangunan: Rp 289.093.954.628.
- Alat transportasi dan mesin: Rp 3.035.000.000.
- Harta bergerak lainnya: -
- Surat berharga: Rp 2.173.258.653.852.
- Kas dan setara kas: Rp 137.315.450.501.
- Harta lainnya: -
- Utang: -
Dalam LHKPN-nya, Rusdi Kirana mengaku mempunyai 10 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Malaysia, hingga Singapura. Aset-aset properti tersebut memiliki luas yang bervariasi, mulai dari 75 hingga 2.010 meter persegi.
Selain itu, Rusdi Kirana menyebutkan hanya mempunyai satu unit kendaraan bermotor roda empat, yaitu Lexus LM3502WATGGH31RLNZXB (2020). Dia juga tidak menanggung utang dan tidak memiliki harta bergerak lainnya.
Selanjutnya: Sumber Kekayaan Rusdi Kirana....
Sumber Kekayaan Rusdi Kirana
Lion Air Group yang didirikan Rusdi Kirana bersama kakak kandungnya, Kusnan Kirana, pada 15 November 1999, membawahi beberapa anak perusahaan, yaitu Lion Air, Batik Air, Wings Air, Malindo Air, Lion Bizjet, Thai Lion Air, hingga Super Air Jet. Dia juga membeli simulator pesawat bekas dari Skandinavia Air untuk melatih para pilotnya melalui Angkasa Aviation Academy.
Melansir kc.umn.ac.id, Lion Air Group memiliki beberapa armada pesawat, seperti 64 unit Boeing 737-900ER, 38 unit Boeing 737-800NG, 3 unit Airbus A330-300, 6 unit Boeing 737-900ER, 8 unit Boeing 737-800NG, 2 unit Airbus A330-900NEO, 19 unit ATR 72-500, 45 unit ATR 72-600, 26 unit Cessna, dan 4 pesawat carter per 2019.
Tidak hanya bergerak dalam sektor penerbangan, Lion Air Group melebarkan sayap bisnisnya ke industri pengiriman paket dan dokumen, yaitu Lion Parcel. Selain itu, perusahaan juga mendirikan Batam Aero Technic sebagai sarana serta fasilitas perawatan dan perbaikan pesawat.
Kemudian, ada pula Angkasa Aviation Services dan Angkasa Training Center sebagai sarana pelatihan manajemen, teknisi, awak kabin, check-in counter, ground handling, dan lain sebagainya. Perusahaan juga membangun Lion Boga sebagai pemasok makanan dan minuman yang didistribusikan kepada penumpang di dalam pesawat.
Untuk mendukung sektor pariwisata, Lion Air Group mendirikan Lion Hotel dan Plaza di Manado, Sulawesi Utara. Di kota yang sama, perusahaan juga membangun kawasan rekreasi bernama Jendela Indonesia atau Window of Indonesia sejak 2015, yang menyajikan kuliner khas dari berbagai daerah di Indonesia serta produk-produk kerajinan dan budaya.
Tak hanya itu, Lion Air Group meluncurkan perusahaan media bernama Harian Nasional. Perusahaan media massa yang didirikan pada 2013 tersebut mengelola kanal politik, ekonomi, perjalanan dan gaya hidup, olahraga, hukum, kesehatan, global, opini dan nasional, otomotif hingga liputan khusus.
Annisa Febiola berkontribusi dalam penulisan artikel ini