Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Susu Ikan Diusulkan Menjadi Hidangan Makan Bergizi Gratis Prabowo, Apa Bedanya dengan Susu Sapi?

Susu ikan diusulkan menjadi hidangan di program makan bergizi gratis Prabowo-Gibran. Apa beda susu ikan dan susu sapi?

18 September 2024 | 06.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Susu ikan diwacanakan sebagai produk protein dalam mendukung program makan bergizi gratis. Program unggulan presiden-wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka itu diisukan akan memanfaatkan susu ikan sebagai alternatif susu hewani dalam menjalankan program tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Founder Berikan Protein Yogie Arry mengatakan, tak bisa dibandingkan mana yang lebih baik antara kandungan protein pada susu ikan dan susu sapi. Alasannya sumbernya berbeda dan proses pengelolaan keduanya berbeda. "Sebenarnya tidak bisa dibandingkan apple to apple," kata Yogie seusai berdiskusi soal “Apa Itu Susu Ikan?” di Gedung Mina Bahari IV, KKP, Selasa, 17 September 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia menjelaskan, antara produk susu ikan maupun susu sapi, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing ini. "Cuma yang membedakan adalah kalau susu sapi itu jelas dari laktosa, tapi kalau susu ikan ini memang tidak mengandung laktosa," tutur dia, kepada wartawan.

Sehingga bagi orang-orang yang intoleran terhadap laktosa dari susu sapi, Yogie menjelaskan, maka alternatifnya bisa mengkonsumsi susu ikan. Menurut dia, kandungan utama dari susu ikan adalah meningkatkan hormon pertumbuhan. Dan bisa mencegah stunting.

"Kalau bicara soal stunting itu lebih banyak ke arah pertumbuhan. Asam amino dari susu ikan yang tertinggi adalah leusin dan lisin. Jadi ini dua asam amino yang penting bagi pertumbuhan. Yang membedakannya adalah leusin dan lisin ikan paling tinggi," ucap dia.

Sementara dari sisi penyerapannya, kata Yogie, belum dapat ditaksir kadar protein dari penyerapannya tinggi. "Jadi sekarang kami coba teknologi hidrolisat ini, yang memutus supaya daya serap menjadi asam amino peptida lebih tinggi," kata dia. "Jadi ketika diserap oleh tubuh lebih cepat, harapannya pertumbuhan tubuh anak-anak lebih cepat."

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Budi Sulistyo, mengatakan susu ikan merupakan gerakan mengurangi stunting di Indonesia. Salah satu upaya menangani masalah stunting adalah memenuhi asupan protein masyarakat.

Dia mengatakan, produksi susu ikan dalam waktu dekat akan diimplementasikan melalui program makan bergizi gratis. "Bagaimana menjalankan program makan bergizi gratis untuk menjemput Generasi Emas Indonesia," tutur dia.

Makan bergizi gratis merupakan program unggulan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah mengalokasikan anggaran program makan bergizi gratis sebesar Rp 71 triliun dalam APBN 2025.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus