Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Semakin banyak pekerja yang semakin terbebani pekerjaan sehingga berdampak pada menurunnya produktivitas dan kepuasan kerja, serta masalah kesehatan fisik dan mental. Karena itu, penting untuk mengenali akar masalah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Situasi setiap orang sudah pasti berbeda. Namun tanda awal orang sudah kewalahan dengan pekerjaan bisa terlihat dari kesalahan yang dibuat, susah memenuhi tenggat waktu, produktivitas menurun karena banyaknya pekerjaan, jelas Amy Glaser, wakil presiden senior Adecco di Ponte Vedra Beach, Florida.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tanda awal orang sudah kewalahan diawali dengan kecemasan mengenai pekerjaan dan mulai malas pergi bekerja. Mereka mulai merasa tak bisa mengerjakan tugas sesuai harapan, yang membuat mereka sulit berkonsentrasi pada apa yang seharusnya dikerjakan," jelas Nicholette Leanza, psikoterapis di LifeStance Health di Beechwood, Ohio, kepada FOX Business.
Dampak lain, pekerja sulit tidur nyenyak di malam hari karena otak terus mengkhawatirkan daftar tugas yang harus diselesaikan. Kecemasan dan stres bisa memicu sakit kepala, masalah pencernaan, kelelahan, juga menjadi cepat marah dan burnout, kata Leanza.
"Hal ini sudah pasti mempengaruhi konsentrasi sehingga orang mulai membuat banyak kesalahan dan kesulitan mengambil keputusan," tambahnya.
Hubungan tegang dengan tim
Efek lain kewalahan di tempat kerja adalah berpikir lebih negatif soal pekerjaan dan juga cemas akan mengecewakan orang lain, sebut Leanza. Kombinasi berbagai faktor akan membuat situasi semakin buruk. Beberapa konsekuensi negatif juga akan muncul bila masalah ini terus berlanjut, termasuk mempengaruhi rekan kerja.
"Ketika orang mulai kewalahan soal pekerjaan akan ada risiko lebih tinggi terkait miskomunikasi dan ketegangan dalam tim, yang bisa menyebabkan pekerjaan tidak akurat atau tertunda. Stres dan kecemasan bisa menyebabkan penurunan performa, ketegangan hubungan, dan sudah pasti burnout terkait peran mereka," tutur Glaser.