Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Tas Branded Preloved Bisa Datangkan Cuan, Ini Kisahnya

Berjualan tas branded bekas alias preloved bisa mendatangkan cuan. Simak kisah pemilik butik tas branded Hermesien Closet, Angela

7 Oktober 2022 | 21.24 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Berjualan tas bermerek bekas alias preloved bisa mendatangkan cuan. Setidaknya ada dua merek tas karya desainer yang memiliki nilai investasi yakni Chanel dan Hermes, demikian kata pemilik butik tas branded Hermesien Closet, Angela.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Angela dalam keterangannya pada Jumat 7 Oktober 2022 menuturkan, dari awal berdiri di tahun 2010, Hermesien Closet sudah memulai langkah penjualan online. Kala itu ia memanfaatkan media sosial Facebook.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun seiring berjalannya waktu, pemasaran secara digital mulai meluas. Dan kini ia juga aktif memasarkan produk via media sosial Instagram @HermesianCloset. Saat ini, akun tersebut memiliki sekitar 518.000 pengikut baik lokal maupun mancanegara.

“Dulu awal berjualan lewat Facebook dan terus berkembang. Saya menggenjot penjualan online dengan mengikuti perkembangan teknologi digital. Sampai saat ini sudah bisa membuka butik sendiri juga,” kata Angela.

“Media sosial berperan penting dalam pemasaran bisnis tas bermerek bekas seperti. Penjual tas branded bekas dapat memasarkan tas branded bekas dengan mudah, cepat, dan murah ke calon pembeli melalui media sosial,” imbuhnya.

Melihat pentingnya peran media sosial dalam pemasaran produk, Angela kemudian mulai bekerjasama dengan beberapa pihak, salah satunya pemengaruh, influencer. Selain itu, Hermesien Closet juga meng-endorse sejumlah selebgram seperti @Joviadhiguna, @shaniamelia, @rachelvennya, @tasyiathasia dan lainnya guna memperkenalkan serta memasarkan produk-produk tas branded bekasnya.

Selain fokus pada penjualan online via media sosial dan offline di butik, Angela berencana ke depannya bisa memiliki aplikasi khusus seperti e-commerce, namun yang memuat barang branded preloved. “Kadang kita kalau buka web lihat-lihat barang bagus tapi mau beli kesulitan. Harapannya nanti bisa punya aplikasi berbasis mobile phone seperti e-commerce gitu. Jadi customer bisa lebih mudah lihat dan belinya,” pungkasnya.

Baca: Michael Kors Luncurkan Layanan Personalisasi dengan Inisial Nama pada Tas

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus