Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini yang banyak mendapat perhatian pembaca adalah mengenai keluhan Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengenai hilangnya Rp 180 triliun devisa negara karena lebih dari 1 juta orang Indonesia memilih berobat ke luar negeri. Jokowi meminta supaya industri kesehatan di dalam negeri diperkuat sehingga masyarakat tidak perlu berobat ke luar negeri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selanjutnya mengenai program pemerintah yang memberikan insentif Rp 10 juta kepada pemilik sepeda motor berbahan bakar bensin yang mengkonversi mesinnya menjadi motor listrik. Bagaimana cara mendapatkannya?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lalu berita mengenai profil Mooryati Soedibyo. Pendiri grup Mustika Ratu itu meninggal dunia di usia 96 tahun pada Rabu dini hari, 24 April 2024 di RS MMC Jakarta Selatan.
Berikutnya adalah tentang es krim Magnum yang ditarik dari peredaran di Inggris dan Irlandia oleh Unilever Plc. Produk tersebut ditarik dari peredaran karena mengandung plastik dan logam. Bagaimana di Indonesia?
Berikut rangkuman berita terkini Tempo.co:
- Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia telah kehilangan potensi devisa US$ 11,5 miliar atau Rp 180 triliun karena satu juta lebih warga negara Indonesia tidak mau berobat di dalam negeri.
Hal itu ia sampaikan oleh Kepala Negara saat menyampaikan sambutannya di Rapat Kerja Kesehatan Nasional 2024 di Tangerang pada Rabu, 24 April 2024.
"Satu juta lebih WNI (memilih) berobat ke luar negeri, Malaysia, Singapura, Jepang, Korea, Eropa, Amerika, dan kita kehilangan US$ 11,5 miliar atau Rp 180 triliun," katanya dikutip dari saluran YouTube Sekretariat Presiden, Rabu, 24 April 2024.
Menurut Jokowi, kebiasaan masyarakat Indonesia yang memilih berobat di luar negeri memiliki penyebab. Karena itu, ia meminta industri kesehatan dalam negeri perlu diperkuat.
Dalam sambutannya itu, Jokowi memaparkan pekerjaan rumah besar di bidang kesehatan yang belum tuntas. Ia menyinggung soal bahan produksi farmasi yang 90 persen masih impor. Alat kesehatan yang dimiliki Indonesia juga diakui masih didominasi impor sebanyak 52 persen.
Berita lengkap bisa dibaca di sini.
Selanjutnya: Pemerintah Subsidi Biaya Konversi Sepeda Motor Listrik Rp10 Juta, Ini Caranya...
- Pemerintah Subsidi Biaya Konversi Sepeda Motor Listrik Rp10 Juta, Ini Caranya
Pemerintah memberikan insentif Rp10 juta kepada pemilik sepeda motor berbahan bakar bensin yang mengkonversi mesinnya menjadi motor listrik.
“Kementerian ESDM saat ini mengundang semua pemilik kendaraan motor roda dua untuk konversi secara gratis,” ujar Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Eniya Listiani Dewi di Jakarta seperti dikutip Antara, Rabu, 24 April 2024.
Konversi motor, kata dia, dapat dilakukan di bengkel-bengkel yang sudah disertifikasi oleh Kementerian ESDM. Untuk mengetahui lokasi bengkel di mana saja yang tersertifikasi, masyarakat bisa mengakses informasi tersebut melalui situs ebtke.esdm.go.id/konversi.
“Ini merupakan upaya agar motor di jalan itu tidak ada emisinya. Paling tidak seperti itu,” kata Eniya.
Eniya menjelaskan bahwa untuk melakukan konversi motor bensin menjadi motor listrik membutuhkan biaya kira-kira Rp 15–17 juta. Saat ini, pemerintah sudah memberi subsidi atau bantuan sebesar Rp 10 juta.
“Sebetulnya, selisih dari bantuan Rp10 juta itu sisanya ditanggung sendiri. Kita dibantu oleh program CSR juga, sehingga bisa gratis,” kata Eniya.
Oleh karena itu, Eniya juga mengajak pelaku usaha yang ingin memberi dukungan kepada pemerintah dalam menggalakkan konversi dari motor bensin ke motor listrik untuk turut memberikan CSR (corporate social responsibility/tanggung jawab sosial perusahaan).
“Kalau ada perusahaan yang bisa mendukung kami juga, silakan kontak ke ESDM, ke tempat saya,” kata Eniya.
Berita lengkap bisa dibaca di sini.
Selanjutnya: Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu Meninggal di Usia 96 Tahun...
- Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu Meninggal di Usia 96 Tahun
Pendiri grup Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo meninggal dunia di usia 96 tahun pada Rabu dini hari, 24 April 2024 di RS MMC Jakarta Selatan. Sebelumnya, perintis bisnis jamu dan kecantikan tersebut telah dirawat karena sakit di ruang ICU rumah sakit tersebut. Kabar duka itu pun telah dikonfirmasi oleh anak Mooryati, Putri Kuswisnu Wardani.
“Iya,” kata Putri saat dihubungi Antara.
Jenazah Mooryati disemayamkan di rumah duka di kawasan Menteng, Jakarta Pusat dan akan dimakamkan di tempat peristirahatan terakhir di Tapos, Bogor. Almarhumah meninggalkan lima anak, yakni Djoko Ramiadji, Putri Kuswisnu Wardani, Dewi Nurhandayani, Haryo T.Baskoro, dan Yulita Warastuti.
“Apabila almarhumah mempunyai kesalahan dan kekhilafan baik tutur kata, perilaku semasa hidupnya, mohon di maafkan dan semoga husnul khotimah. Aamiin,” bunyi rilis yang diterima Tempo dari Corporate PR & Promotion Manager Mustika Ratu Mega Angkasa.
Rangkuman informasi selengkapnya mengenai profil Mooryati Soedibyo, pendiri Mustika Ratu yang meninggal dunia di usia 96 tahun bisa dibaca di sini.
Selanjutnya: Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI...
- Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) angkat bicara soal keamanan produk es krim Magnum yang beredar di Indonesia. Hal ini menyusul penarikan es krim Magnum di Inggris dan Irlandia oleh Unilever Plc. baru-baru ini karena produk tersebut mengandung plastik dan logam.
"Untuk produk Magnum yang ditarik di Inggris dan Irlandia tersebut, produknya tidak beredar di Indonesia," kata Kepala Biro Humas dan Kerja Sama BPOM RI Noorman Effendi dikonfirmasi di Jakarta, Rabu, 24 April 2024, seperti dikutip dari Antara.
Noorman memastikan bahwa saat ini tidak ada produk Magnum Almond impor yang masuk ke Indonesia. Adapun produk Magun yang ada di Tanah Air dipastikan aman untuk dikonsumsi dan tidak mengandung zat yang berbahaya.
Hal senada disampaikan oleh Marketing Lead Magnum Indonesia Aliqa Sendialaras. Ia mengklaim bahwa produk Magnum yang dijual dan didistribusikan di Indonesia adalah produk lokal yang berbeda Inggris dan Irlandia.
"Kami tegaskan bahwa semua produk Magnum yang dijual dan didistribusikan secara resmi di Indonesia adalah produk lokal, bukan dari Inggris dan atau Irlandia, sehingga aman untuk dikonsumsi," tuturnya.
Berita lengkap bisa dibaca di sini.