Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jajanan kaki lima dikenal sangat beragam. Salah satu yang populer adalah mi ayam. Gerai-gerai yang menjual mi hampir tak pernah sepi pembeli dan bisa ditemui di banyak tempat. Dilansir dari laman Universitas Ciputra, berikut sederet fakta mengenai keberadaan mi ayam yang beredar di Indonesia.
1.Berasal dari Menu Bakmi yang Dimodifikasi
Tampilan mi ayam memang tampak sama dengan bakmi, berasal dari mie kuning dengan campuran minyak wijen, minyak ayam, dan kecap asin. Yang menjadi pembeda antara keduanya adalah topping yang digunakan, bakmi menggunakan daging babi dalam penyajiannya. Sedangkan mi ayam menggunakan daging ayam serta jamur, bakmi yang terlebih dahulu ada dan menjadi inspirasi terciptanya menu mi ayam.
2.Tercetus dari Akulturasi Budaya Tiongkok dengan Nusantara
Mulanya, di tahun 1870-an terjadi migrasi penduduk asal Tiongkok menuju Indonesia dengan tujuan awal untuk berdagang, terjadi akulturasi budaya yang diturunkan seperti halnya makanan. Tiongkok memperkenalkan makanan bakmi khas etnisnya, namun, karena mayoritas masyarakat Indonesia menganut agama Islam ide makanan bakmi dikreasikan dengan nengganti bahan yang non-halal menjadi halal. Alhasil terciptalah mi ayam.
3.Tiap Daerah di Indonesia Menyajikan Ciri Khas Mi ayam yang Berbeda
Meskipun Tiongkok memiliki bakmi, mi ayam yang berkembang di Indonesia memiliki identitas tersendiri. Mi ayam memiliki perbedaan variasi seperti halnya penambahan bakso pada kuah. Contohnya mie yamin dan mi ayam wonogiri, mie yamin bercitarasa manis karena penambahan kecap. Sedangkan pada mi ayam wonogiri terdapat rahasia bumbu dengan minyak sayur, jahe, lada, serta ketumbar yang membuatnya unik.
4.Dibanderol dengan Harga Terjangkau
Masih diacu dari sumber yang sama, bakmi di Tiongkok disajikan cukup mewah dengan harga cukup mahal, sedangkan di Indonesia, mi ayam dapat dijumpai mudah di pedagang kaki lima mulai harga Rp5 ribu saja. Semua kalangan dapat menikmati mi ayam dengan penyajian yang cukup sederhana namun tetap terasa nikmat.
Dilansir dari uc.ac.id, yang membuat mi ayam nikmat adalah perpaduan antara beberapa saus, minyak, dan juga tak luput dari topping jamurnya. Dilansir dari Cookpad, inilah resep untuk membuat topping jamur mi ayam:
Bahan yang Diperlukan:
- Dagin ayam potong sebanyak 500 gram
- Jamur merang sebanyak 150 gram
- Masing-masing air, kaldu ayam, dan garam secukupnya
- Kecap manis sebanyak 7 sendok makan
- 7 siung bawang putih
- ½ sendok merica bubuk
- 2 ½ sendok makan saus tiram
- Minyak wijen 1 sendok teh
- Jahe geprek
Cara Membuat:
- Ayam potong dicuci bersih dan dipisahkan dari kulit serta tulangnya hingga benar-benar bersih. Kemudian ayam yang telah difillet dipotong menjadi dadu
- Selanjutnya ayam tersebut direbus hingga matang. Untuk air rebusannya jangan dibuang, simpan terlebih dahulu untuk digunakan kembali
- Geprek bawang putih dan jahe menjadi ukuran kecil, lalu tumis di atas kompor beberapa menit
- Pada tumisan dapat ditambahkan ayam fillet yang telah direbus, diikuti dengan merica bubuk, kaldu bubuk, saus tiram, minyak wijen, kecap manis, garam, dan terakhir aduk merata
- Jamur merang dicuci bersih dan dipotong menjadi ukuran yang lebih kecil
- Setelah semua diaduk secara merata, pada wajan jamur merang dimasukkan dan ditambahkan air rebusan kaldu secukupnya, aduk kembali di atas api sedang
- Masak hingga mendidih, cicipi kuahnya bila kurang gurih bisa ditambahkan bumbu penyedap dan garam.
Pilihan Editor: Resep dan Cara Membuat Bakso Goreng yang Mekar Mengembang
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini