Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Bahaya Duduk Terlalu Lama bagi Otot Bokong

Hati-hati, duduk terlalu lama dapat menyebabkan otot bokong melemah dan kehilangan massa otot. Apa saja dampaknya?

5 Agustus 2024 | 12.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi Andrew Bach mengatakan duduk dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan otot-otot sekitar pantat melemah dan kehilangan massa otot.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dengan duduk di kursi selama berjam-jam, berhari-hari, berminggu-minggu, dan bertahun-tahun seperti yang banyak dilakukan, kita mengabaikan otot bokong dan akibatnya otot itu menjadi tidak terkondisikan dengan baik dan kehilangan massa otot," katanya, dikutip dari Health.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat tubuh tidak banyak bergerak, otot pantat, termasuk juga otot deltoid, dada, paha belakang, dan lainnya tidak bekerja, kata Bach. Duduk terlalu lama juga dapat menyebabkan otot-otot tampak berubah, kata kata Evan Johnson, direktur Och Spine Care Outpatient Physical Therapy di RS New York-Presbyterian.

Orang-orang mungkin menyadari bokong, khususnya ketika otot gluteus maximus yang memiliki area penampang melintang atau volume otot terbesar di tubuh, mulai menurun. Menurutnya, seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan otot-otot tersebut melemah, yang juga dapat disusupi jaringan lemak sehingga otot tersebut menjadi kurang tangguh. Duduk terlalu lama juga dapat menyebabkan otot memendek atau menegang sehingga mengubah penampilan, jelas Bach.

"Hal ini dapat menyebabkan pantat tampak datar atau jadi sangat lunak dan berdaging jika otot digantikan oleh jaringan adiposa atau lemak," papar Johnson.

Masalah seiring waktu
Otot bokong yang lemah dapat menyebabkan masalah seiring waktu, termasuk ketegangan pada otot lain di paha dan punggung. Secara teknis, jika orang duduk dalam posisi yang sama dalam waktu lama, ada kemungkinan tulang pantat dapat memberi terlalu banyak tekanan pada otot gluteal, kata Bach. Namun, hal ini cukup jarang terjadi.

Kelemahan ini dapat disertai mati rasa, kesemutan, dan nyeri. Jika mengalami gejala-gejala ini, Bach menyarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan. Cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan tetap aktif dan mengaktifkan otot pantat secara teratur sepanjang hari, bisa dengan bangun dari kursi secara teratur, keluar untuk berjalan-jalan, atau menaiki tangga di kantor.

Anda mungkin juga ingin menggunakan meja berdiri untuk menghindari efek negatif dari duduk terlalu lama di tempat kerja, imbuh Bach. Jika tidak memiliki meja berdiri, Anda dapat mengaktifkan otot-otot saat duduk dengan melakukan gerakan meremas bokong atau mengangkat betis setiap 15 menit atau lebih.

"Di luar kantor, ada juga latihan khusus yang dapat dilakukan untuk memperkuat pantat, termasuk bridge, clamshell, squat, dan step-up," saran Johnson.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus