Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Klinik Kecantikan WSJ Beauty membeberkan kronologi kematian pasiennya, Ella Nanda Sari Hasibuan, saat sedang melakukan operasi sedot lemak pada Senin, 22 Juli 2024 lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut kuasa hukum Klinik Kecantikan WSJ Beauty Depok Rikardo Siahaan, kasus itu bermula ketika Ella melakukan pemesanan tindakan operasi sedot lemak di klinik tersebut. Janji pertemuan untuk operasi tersebut kemudian disepakati pada Senin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Beliau sampai di klinik sekitar jam 11.00 WIB, menunggu dulu diperiksa dulu sesuai dengan prosedur yang ada, administrasi dilanjut jam 12.30 WIB diambil tindakan sama klinik,” kata Rikardo saat ditemui di Kecamatan Beji, Depok, Minggu malam, 28 Juli 2024.
Rikardo mengungkapkan, saat diambil tindakan korban dalam kondisi normal untuk dilakukan penyedotan lemak di bagian lengan kanan dan kiri. Namun, tiba-tiba korban pingsan kemudian kejang.“Ada kejang, habis itu dari dokternya, langsung inisiasi infus, dicari nadinya, tiba-tiba pembuluh darahnya pecah mau diinfus yang kedua tidak bisa juga,” kata dia.
Setelah itu, pihak klinik langsung membawa korban ke rumah sakit di Jalan Margonda. Kondisi korban pun saat itu masih bernafas. Namun, saat tiba di rumah sakit, Ella dinyatakan meninggal dunia.
Bahaya sedot lemak
Diberitakan sebelumnya, sedot lemak atau liposuction adalah jenis operasi yang menggunakan alat hisap untuk menghilangkan lemak dari area tubuh tertentu, seperti perut, pinggul, paha, lengan, atau leher.
Berdasarkan Healthline, sedot lemak memiliki efek samping jangka panjang yang bervariasi. Jika berat badan bertambah, lemak akan tetap disimpan di berbagai bagian tubuh. Lemak baru dapat muncul lebih dalam di bawah kulit dan berbahaya, jika tumbuh di sekitar hati atau jantung. Bahkan, beberapa orang mengalami kerusakan saraf permanen dan perubahan sensasi kulit. Sebagian orang lain mungkin mengalami depresi atau lekukan kulit di area yang disedot.
Dilansir dari Mayoclinic, berikut adalah risiko-risiko spesifik terkait sedot lemak, yaitu:
1. Ketidakteraturan Kontur
Kulit mungkin tampak bergelombang atau layu karena penghilangan lemak yang tidak merata. Selain itu, elastisitas kulit dan jaringan parut akan memburuk.
2. Penumpukan Cairan
Kantong cairan sementara atau seroma dapat terbentuk di bawah kulit yang perlu dikeringkan menggunakan jarum.
3. Mati Rasa
Seseorang mungkin mengalami mati rasa sementara atau permanen di area yang dirawat.
4. Infeksi
Meskipun infeksi kulit jarang terjadi, tetapi tidak menutup kemungkinan dialami beberapa orang. Bahkan, infeksi kulit yang parah dapat mengancam jiwa.
5. Tusukan Internal
Jika tabung tipis selama operasi menembus terlalu dalam, beresiko menusuk organ internal.
6. Embolisme Lemak
Potongan-potongan lemak dapat pecah dan terperangkap dalam pembuluh darah yang mungkin berkumpul di paru-paru atau berjalan ke otak.
7. Toksisitas Lidokain
Lidokain adalah obat yang digunakan untuk mengatasi rasa sakit yang disuntikkan selama sedot lemak. Akibatnya, toksisitas lidokain terkadang dapat terjadi dan menyebabkan masalah jantung dan sistem saraf pusat.
8. Masalah Ginjal dan Jantung
Liposuction yang dilakukan Nanie Darham dapat membuat cairan bergeser sehingga akan mengalami masalah ginjal, gangguan jantung, dan paru-paru, jika volume sedot lemak berskala besar.
NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI | RACHEL FARAHDIBA R | MARVELA | RADEN PUTRI | ANDIKA DWI
Pilihan editor: Deretan Cara Menurunkan Berat Badan Melalui Metode Non Bedah