Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Cegah Diabetes dengan Perilaku Cerdik

Dokter mengatakan penerapan perilaku "Cerdik" diharapkan bisa mencegah diabetes melitus yang termasuk dalam kategori penyakit tidak menular.

5 November 2022 | 07.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perilaku “Cerdik” dikampanyekan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang merupakan singkatan dari cek kesehatan secara berkala, enyahkan asap rokok, rajin beraktivitas fisik dan berolahraga, diet dengan gizi seimbang, istirahat yang cukup, serta kelola stres. Kepala Puskesmas Kelurahan Tugu Utara 3, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, dr. Endang Sulistyani pun mengatakan penerapan perilaku “Cerdik” diharapkan bisa mencegah diabetes melitus yang termasuk dalam kategori penyakit tidak menular.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Dengan melakukan pola hidup Cerdik, kita harapkan semua bisa terhindar dari penyakit-penyakit tidak menular, menurunkan risiko terhadap penyakit tidak menular, termasuk diabetes melitus,” katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah satu komponen dari kampanye perilaku “Cerdik”, yakni cek kesehatan berkala. Endang mengatakan orang di atas 15 tahun dapat melakukannya melalui layanan Pos Binaan Terpadu (Posbindu) yang biasanya tersedia di wilayah-wilayah dan bisa diakses secara gratis.

“Posbindu ini tujuannya untuk skrining penyakit tidak menular, faktor risiko penyakit tidak menular. Posbindu ini dikelola dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat. Jadi, dikelola oleh kader bersama-sama dengan ibu PKK di tingkat RW mengadakan kegiatan Posbindu setiap bulannya di wilayah,” jelas Endang.

Cek kesehatan
Melalui kegiatan Posbindu warga bisa skrining antropometri seperti menimbang berat badan, tinggi badan, pengukuran tensi, hingga pengukuran kadar gula darah. Dengan kehadiran Posbindu diharapkan diabetes melitus bisa dideteksi secara dini.

“Kalau seseorang kadar gula darah sudah di ambang batas atau bahkan sudah melebihi batas lebih dari 200, bisa dilakukan rujukan segera ke Puskesmas untuk mendapatkan pengobatan dan pengelolaan terpadu,” ujar Endang.

Dia mengingatkan diabetes melitus tidak bisa disembuhkan tetapi dapat dikontrol untuk mencegah perburukan, terutama dengan menerapkan motto “Patuh” bagi penderita diabetes. “Patuh” adalah singkatan dari periksa secara rutin dan ikuti anjuran dokter, atasi penyakit dengan mengonsumsi obat yang sudah dianjurkan dokter secara teratur, tetap melakukan diet dengan gizi yang seimbang, upayakan tetap melakukan aktivitas fisik dan rajin berolahraga, serta hindari asap rokok, alkohol, dan zat karsinogenik lain.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus