Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hubungan cinta yang sehat dapat mendorong orang menjalani hidup dengan lebih bahagia dan sehat. Robert Waldinger, psikiater sekaligus direktur Harvard Study of Adult Development dalam sebuah pidatonya di acara TED Talk pada 2015 mengatakan orang-orang yang bernasib baik adalah yang menyandarkan diri pada hubungan, baik dengan keluarga, pasangan, teman, atau komunitas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir dari Bolde, dalam konteks hubungan dengan pasangan, mendeteksi apakah hubungan tergolong sehat juga bukan perkara mudah. Namun, sukar bukan berarti tidak bisa dilakukan. Simak tanda-tanda awal yang menunjukkan hubungan cinta yang disebut sehat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saling menghormati
Hal ini merupakan kunci utama membuka kriteria-kriteria berikutnya. “Mustahil memiliki hubungan yang bahagia dan sehat tanpa rasa saling menghormati. Ini adalah benang merah terpenting dalam setiap hubungan,” jelas Waldinger.
Perasaan saling menghormati yang dimaksud melingkupi respek terhadap individu, kehidupan masa lalu pasangan, dan menghargai setiap perjalanan hidup yang telah dilalui pasangan sebelum bertemu dengan Anda.
Memupuk kejujuran
Soal kejujuran, poin ini dinilai penting selama orientasi hubungan adalah jangka panjang sebab sekali saja faktor kejujuran ini terabaikan maka kebohongan-kebohongan berikutnya tidak lagi terelakkan. Aspek kejujuran juga melingkupi keterbukaan. Bila ada salah satu pihak yang enggan terbuka, artinya aspek ini belum tercapai.
“Kejujuran artinya nyaman menyatakan apa yang ada dipikiran kepada pasangan tanpa takut merasa bersalah, drama, manipulasi, dan hal-hal kurang dewasa dan toksik,” kata Waldinger.
Kemauan untuk meningkatkan kualitas hubungan secara bertahap
Bagi pasangan yang mau melakukan peningkatan kualitas hubungan maka bisa mencari bantuan dan saran soal hubungan cinta hanya kepada ahli atau psikiater, atau setidaknya platform yang telah teruji kredibilitasnya.
Komunikasi
Komunikasi yang dimaksud adalah soal menghadapi masalah. Hubungan yang sehat akan terjadi ketika pasangan mau saling mengkomunikasikan kendala, bukan malah menghindarinya.
Mandiri
Kemandirian yang dimaksud adalah keadaan di mana pasangan mau saling memberikan ruang bagi mitranya untuk melakukan interaksi sosial dengan orang lain.
“Orang-orang di hubungan yang sehat menyadari privasi pasangan juga penting dan ia tidak akan mencoba mengubah hal itu,” ujarnya.
Kepercayaan
Kepercayaan dalam hubungan cinta adalah rasa saling menghormati sebagai kunci, maka perkara kepercayaan ini merupakan pintu utama. Dalam konteks ini, percaya bukan hanya soal meyakini pasangan tidak akan berkhianat tetapi juga bahwa pasangan bisa diandalkan sebagai pertolongan pertama ketika menghadapi berbagai masalah.
“Hubungan tanpa kepercayaan biasanya akan kandas. Lagipula, mengapa mau repot-repot bersama seseorang bila menurut Anda orang tersebut tidak bisa diandalkan?” tegas Waldinger.
Baca juga: Ragam Kebohongan yang Merusak Hubungan