Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pada 22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia guna meningkatkan kesadaran masyarakat untuk dapat mencegah penyakit demam berdarah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari situs resmi Kemenkes RI, Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes (Ae). Ae aegypti dan Ae ablopictus yang sebelumnya terinfeksi virus dengue dari penderita deman berdarah lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Indonesia vektor pembawa penyakit umumnya nyamuk Ae aegypti betina yang dikenal sebagai nyamuk demam berdarah yang memiliki ciri khas tubuh dan tungkainya ditutupi sisik bergaris putih keperekan yang biasanya aktif di pagi atau sore hari pada tempat lembab dan dipermukaan air yang menggenang.
Saat ini, Indonesia sedang dihadapkan dengan mewabahnya demam berdarah. Dilansir dari laman ayosehat.kemkes.go.id, Juru Bicara Kemenkes dr. M Syahril mengungkapkan ada tren peningkatan kasus demam berdarah di Indonesia. “Ada tren peningkatan, ditambah mudik dan libur panjang itu berpotensi terjadi peningkatan kasus flu Singapura,” kata dia.
Syahrir menghimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan kebersihan selama perjalanan mudik dengan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menerapkan etika batuk atau bersin. Selain itu, masyarakat diminta menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi sebelumnya.
Sementara itu, hingga pekan ke-14 tahun ini atau April 2024, kemenkes mencatat tren peningkatan kasus mencapai 60.296 dan angka kematian sebanyak 455 kasus. Jumlah ini terus bertambah dari pekan-pekan sebelumya.
Sehingga pada momentum Hari Demam Beradarah Nasional ini, masyaraat diharapkan dapat semakin waspada terhadap gejala dan faktor penyebab penyakit demam berdarah.
Dilansir dari ayosehat.kemkes.go.id berikut adalah pencegahan demam berdarah yang Paling Efektif dan efisien:
- Memasang kelambu di kamar tidur dan kasa ada setiap lubang ventilasi dan jendela.
- Menggunakan repellent atau obat oles anti nyamuk
- Memakai baju lengan panjang dan celana panjang
- Menerapkan 3M (Menguras, Menutup, Mendaur Ulang)
Pilihan Editor: Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024