Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gagal ginjal merupakan kondisi di mana ginjal tidak mampu menjalankan fungsinya dengan normal. Gagal ginjal dapat terjadi tak hanya pada orang dewasa, tetapi juga pada anak-anak. Gagal ginjal pada anak terjadi karena beberapa sebab, seperti kurangnya aliran darah ke ginjal untuk jangka waktu tertentu sehingga terjadi penyumbatan di saluran kemih.
Jika anak yang terlanjur bermasalah pada ginjalnya, maka pengobatan yang harus dilakukan yaitu dengan rutin melakukan cuci darah. Tentu, hal ini bukan menjadi keinginan setiap orang tua. Untuk itu para orangtua harus memperhatikan kebiasaan anak agar terhindar dari risiko gagal ginjal. Dikutip dari berbagai sumber, berikut 5 hal yang harus dihindari agar anak jauh dari risiko gagal ginjal.
1. Jarang Minum Air Putih
Dilansir dari emc.id, ginjal memerlukan air guna menyaring limbah dan racun dari darah agar dapat dikeluarkan dalam bentuk urine. Sehingga air menjadi komponen penting dalam menjaga kesehatan ginjal. Baik bagi orang dewasa maupun anak-anak, minum air putih menjadi keharusan. Kurang minum air dapat mengakibatkan penumpukan zat sisa di ginjal dan meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal serta infeksi saluran kemih. Setiap hari kita diharuskan untuk minum 2 liter air. Untuk memastikan asupan cairan yang cukup membantu ginjal berfungsi dengan baik dan mencegah kerusakan.
2. Konsumsi Gula Berlebihan
Gula menjadi penyebab berbagai masalah kesehatan, salah satunya diabetes dan tekanan darah tinggi. Dua hal tersebut menjadi penyebab utama gagal ginjal. Untuk anak-anak gula menjadi surga. Hampir semua makanan anak terdapat gula. Jika dikonsumsi berlebihan tentu akan menumpuk di dalam darah hingga menyebabkan penyumbatan.
3. Konsumsi Terlalu Banyak Garam
Garam menjadi bahan penting untuk tubuh, utamanya sebagai sumber yodium untuk mencegah penyakit gondok. Namun, garam tidak bisa dikonsumsi secara berlebihan. Terlalu banyak garam akan membebani ginjal dan meningkatkan retensi cairan dalam tubuh anak. Dilansir dari EMC Healthcare, garam mengandung natrium yang jika dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Ginjal berfungsi untuk menyaring darah dan mengeluarkan kelebihan natrium melalui urine. Namun, jika natrium yang disaring terlalu banyak, ginjal akan bekerja lebih keras yang pada akhirnya dapat menyebabkan kerusakan jaringan ginjal dan peningkatan risiko penyakit ginjal. Oleh karena itu, penting untuk membatasi asupan garam dan makanan tinggi garam dalam pola makan sehari-hari.
4. Konsumsi Makanan Tinggi Protein Hewani
Dikutip dari Stanfords Children, protein hewani dalam daging jika dikonsumsi berlebihan akan menghasilkan limbah yang membebani kinerja ginjal. Protein juga menghasilkan kadar asam yang tinggi dalam darah yang dapat membahayakan ginjal dan menyebabkan asidosis – suatu kondisi di mana ginjal tidak dapat membuang asam dengan cukup cepat.
Protein tentu dibutuhkan untuk pertumbuhan masa tumbuh kembang anak, pemeliharaan, dan perbaikan sel dalam tubuh, tetapi pola makan harus seimbang dengan buah-buahan dan sayuran. Untuk anak anda bisa kombinasi protein dari sumber hewani dan nabati. Dari sumber nabati bisa diperoleh dari tahu, tempe, dan kacang-kacangan.
5. Mengonsumsi Makanan Olahan
Makanan olahan bukan hal yang baik jika dikonsumsi. Selain banyak menggunakan bahan pengawet dan pewarna buatan, mereka juga tinggi akan natrium dan fosfor. Penderita gangguan ginjal akan disarankan untuk membatasi asupan fosfor dalam makanan mereka.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan fosfor yang tinggi dari makanan olahan pada orang tanpa penyakit ginjal dapat membahayakan ginjal dan tulang mereka. Hal ini juga berkaitan dengan fosfor yang harus dibuang oleh ginjal sehingga jika berlebihan akan menumpuk dan membuat ginjal bekerja lebih ekstra.
SAVINA RIZKY HAMIDA | KAKAK INDRA PURNAMA
Pilihan Editor: Mengurai Kasus Gagal Ginjal pada Anak
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini