Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jacob Davis adalah seorang penjahit Amerika yang bekerja sama dengan Levi Strauss untuk menciptakan celana jeans yang fenomenal. Ia lahir pada tanggal 1831 di Riga, Latvia dan meninggal pada tahun 1908 di San Francisco, California.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jacob Davis pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1854 dan bekerja sebagai penjahit dan pedagang kain. Ia berpindah-pindah dari tempat satu ke tempat lain hingga akhirnya menetap di Reno, Nevada. Pada tahun 1868, ia mengembangkan sebuah metode untuk memperkuat celana kerja dengan menempatkan kancing di titik-titik stres, seperti saku dan lipatan lutut. Metode ini membuat celana kerja menjadi lebih tahan lama dan kuat.
Pada tahun 1871, Jacob Davis dipaksa mengajukan kebangkrutan dan ia pergi ke San Francisco untuk mencari pekerjaan. Di sana, ia bertemu dengan Levi Strauss yang sedang mencari cara untuk meningkatkan kualitas celana kerjanya. Davis menawarkan ide untuk menempatkan kancing pada kantong belakang celana untuk membuatnya lebih kuat.
Mendaftarkan Paten Celana Jeans
Pada tahun 1873, Levi Strauss dan Jacob Davis mendaftarkan paten untuk celana jeans pertama di dunia. Namun, hanya nama Levi Strauss yang tercantum dalam paten karena ia adalah pemilik toko yang memperkenalkan celana jeans ke pasar. Meskipun begitu, Strauss mengakui kontribusi Davis dan memberikan sebagian keuntungan dari penjualan celana jeans kepada Davis.
Namun demikian, dilansir dari laman resmi History Channel pada 20 Mei 1873, Levi Strauss dan Jacob Davis mendapatkan hak paten mereka atas Blue Jeans atau celana jeans berwarna biru yang memang ikonik di kalangan pecinta dan pengguna celana jeans. Sebagai langganan toko jahit Jacob Davis yang berada di Reno, Kanada, awalnya celana jeans biru diciptakan karena keluhan Levi tentang kualitas celananya yang tidak awet.
Namun demikian pada tahun 1872, Jacob menulis surat kepada Levi tentang metode jahit yang dikembangkan oleh Jacob dengan menempatkan sebuah tombol besi di bagian ujung kantong, tetapi karena tidak memiliki uang, Jacob meminta Levi untuk menyediakan pendanaan tentang produksi dari hal yang diinginkan oleh Levi. Surat tersebut disambut dengan antusias oleh Strauss, sehingga kedua orang tersebut mendapatkan paten atas celana jeans pertama.
Lebih lanjut, dilansir dari laman resmi Levi Strauss & Co, celana jeans biru yang pertama kali dibuat di dunia diciptakan oleh Levi Strauss dan Jacob Davis pada tahun 1873 di Amerika Serikat. Keduanya bekerja sama untuk membuat celana yang tahan lama dan kuat, terutama untuk para pekerja di tambang emas yang membutuhkan pakaian yang awet dalam kondisi yang sulit.
Levi Strauss pada awalnya hanya memproduksi kain kanvas untuk tenda dan penutup kereta, namun pada saat itu ia menyadari kebutuhan akan pakaian yang tahan lama untuk para pekerja tambang emas. Levi Strauss kemudian memutuskan untuk memproduksi celana dengan bahan denim, yang terbukti sangat awet dan tahan lama.
Namun, untuk memperkuat celana jeans agar lebih tahan lama dan tahan terhadap kerusakan, Jacob Davis mengembangkan ide untuk menambahkan penjepit logam pada area pinggang dan kantong celana. Hal ini membuat celana jeans menjadi sangat populer di kalangan para pekerja tambang emas.
Melesat Jadi Busana Populer
Celana jeans biru pertama yang dibuat oleh Levi Strauss dan Jacob Davis kemudian diproduksi secara massal dan cepat menjadi pakaian yang populer di Amerika Serikat. Celana jeans juga menjadi populer di kalangan para petualang dan koboi pada awal abad ke-20.
Hingga saat ini, celana jeans terus menjadi pakaian yang populer di seluruh dunia. Produksi celana jeans telah berkembang pesat dan kini tersedia dalam berbagai model dan warna. Namun, meskipun telah berkembang secara signifikan, celana jeans biru tetap menjadi model yang paling populer dan menjadi simbol dari budaya fashion global.
RENO EZA MAHENDRA
Pilihan editor : 7 Kiat Padu Padan Jeans Basic Supaya Penampilan Lebih Kece
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini