Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Para orangtua harus berhati-hati tentang diabetes pada anak. Jika si kecil menunjukkan gejala seperti sering haus, makan yang banyak namun berat badan turun, hingga buang air kecil terus menerus sebaiknya pergi ke dokter untuk melakukan pemeriksaan sebelum terlambat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Secara umum, tubuh membutuhkan hormon insulin untuk membantu jaringan, sel-sel, dan organ tubuh menggunakan gula darah sebagai sumber energi. Namun, ketika hormon insulin berkurang, maka akan terjadi penumpukan gula darah, dan inilah yang menyebabkan penyakit diabetes.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip dari situs Indonesia Baik, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat terdapat 1.645 anak menderita diabetes melitus yang tersebar di 13 kota di Indonesia, di antaranya adalah Jakarta, Bandung, Solo, Palembang, Padang, Manado, Makassar, Medan, Surabaya, Semarang, Malang, Denpasar, dan Yogyakarta.
Agar Anda lebih waspada lagi dengan diabetes pada anak, berikut penyebab, risiko, hingga ciri-ciri gejalanya. Simak artikel ini selengkapnya.
Gejala Diabetes pada Anak
Adapun Anda sebagai orangtua juga perlu waspada akan ciri-ciri atau gejala diabetes pada anak, diantaranya:
1. Memiliki Nafsu Makan yang Tiba-Tiba Meningkat
Anak yang tiba-tiba saja nafsu makannya meningkat perlu diwaspadai. Pada kasus anak yang menderita diabetes, akan kesulitan untuk menghasilkan energi akibat berkurangnya jumlah insulin. Akhirnya si kecil akan sering merasa lapar dan makan yang banyak untuk mendapatkan energi.
2. Berat Badan yang Turun Drastis
Meskipun si kecil terlihat memiliki nafsu makan yang tinggi dan sangat suka makan banyak dari biasanya, sebenarnya berat badan anak kemudian akan turun. Tanpa adanya energi dari gula, jaringan otot, dan simpanan lemak akan menyusut. Penurunan berat badan ini yang tanpa sebab justru menjadi tanda utama diabetes pada anak.
3. Sering Merasa Haus dan Buang Air Kecil
Kadar gula yang berlebih akan dibuang melalui urin. Hal ini kemudian yang membuat anak sering buang air kecil. Banyaknya cairan tubuh yang keluar, anak juga akan sering merasa haus dan selalu minum lebih banyak dari biasanya.
Dilansir dari situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), terdapat gejala diabetes pada anak lainnya yang khas seperti, badan yang terasa lesu dan lemah, sering ngompol, infeksi jamur, terdapat luka yang sulit sembuh, penglihatan kabur, kulit yang terasa gatal dan kering, sering merasa kesemutan pada kaki, nyeri perut, hingga sesak napas.
Anda juga perlu segera ke dokter jika sudah melihat gejala seperti itu, karena jika terlewatkan anak bisa saja terjadi penurunan kesadaran.
Penyebab Diabetes pada Anak
Secara umum terdapat dua tipe diabetes, yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Keduanya memiliki penyebab masing.masing.
Diabetes tipe 1 biasanya terjadi pada anak-anak dan remaja. Namun, memungkinkan juga dapat menyerang bayi, balita, hinga orang dewasa. Pada tipe 2 ini terjadi karena kelainan autoimun di mana kondisi sistem kekebalan tubuh anak merusak pankreas sendiri yang mengakibatkan fungsi pankreas terganggu.
Anak yang menderita diabetes tipe 1 akan menghasilkan sedikit hingga tidak menghasilkan hormon insulin. Kondisi seperti ini menyebabkan kadar gula darah meningkat dan dapat merusak organ serta jaringan tubuh.
Sementara diabetes tipe 2 disebabkan oleh resistensi insulin. Maksudnya adalah ketika sel-sel tubuh anak kesulitan menggunakan insulin untuk memanfaatkan gula darah sebagai energinya.
Anak bisa juga menderita diabetes tipe 2 akibat berkurangnya produksi insulin, karena gangguan tersebut, kadar gula darah anak dapat meningkat. Biasanya anak berusia 10 tahun hingga usia remaja yang terkena diabetes melitus tipe 2.
Risiko Diabetes pada Anak
Diabetes tipe 1 pada anak rentan terkena apabila memiliki beberapa faktor risiko seperti genetik atau keturunan, riwayat virus infeksi, hingga pola makan yang tidak baik atau kurang sehat, misalnya mengonsumsi permen terus menerus, es krim, hingga minum-minuman manis.
Untuk diabetes tipe 2 pada anak, terdapat beberapa faktor risiko yang rentan akan terkena, seperti riwayat keluarga baik itu orang tua atau saudara yang memiliki penyakit diabetes, obesitas atau kelebihan berat badan, sering mengonsumsi makanan yang memiliki kadar gula tinggi dan lemak, hingga anak yang kurang aktif jarang bergerak, atau jarang berolahraga.
Itulah penjelasan mengenai diabetes pada anak yang perlu Anda waspadai. Lihat tumbuh kembang buah hati Anda terus-menerus, jangan sampai anak terkena diabetes. Perhatikan makanan yang dikonsumsi dan kegiatan sehari-harinya. Semoga bermanfaat!
ANNITA RAHMAWATI DEWI
Pilihan Editor: Tak Bisa Sembuh, Ini yang Perlu Dilakukan Penderita Diabetes