Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Raja Charles III dari Inggris telah didiagnosis menderita kanker setelah menjalani perawatan untuk pembesaran prostat. Selama masa pengobatan, Raja Charles disarankan oleh dokter untuk menunda tugas-tugas publik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pembesaran prostat yang dialami Raja Charles III disebut sebagai Benign Prostate Enlargement (BPE). Dikutip dari laman National Health Service, BPE adalah istilah medis yang menggambarkan kondisi di mana prostat mengalami pembesaran dan mempengaruhi cara seseorang buang air kecil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun umum terjadi pada pria di atas usia 50 tahun, BPE tidak bersifat kanker dan biasanya tidak menjadi ancaman serius bagi kesehatan. Penting untuk diingat bahwa risiko kanker prostat tidak lebih tinggi pada pria dengan pembesaran prostat dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami kondisi ini.
Ini menciptakan pemahaman yang lebih jelas tentang perbedaan antara pembesaran prostat dan masalah kanker prostat. Meskipun BPE sendiri bukan kanker, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi, termasuk gangguan dalam buang air kecil.
Pria yang mengalami pembesaran prostat seringkali mengalami kekhawatiran tentang risiko kanker, tetapi penting untuk diingat bahwa kedua kondisi ini berbeda.
Dilansir dari Web MD, proses diagnosis pembesaran prostat dimulai dengan mengumpulkan informasi melalui wawancara medis, survei, dan pemeriksaan fisik. Tes dubur digital mungkin dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan fisik.
Tes dasar, seperti tes darah dan urin, dapat membantu dokter mengidentifikasi masalah kesehatan yang mungkin berkaitan. Untuk memahami lebih lanjut, dokter dapat melakukan tes lanjutan, seperti berbagai jenis ultrasonografi (USG) untuk mengukur dan mengevaluasi prostat.
Biopsi juga mungkin diperlukan untuk menyingkirkan kemungkinan kanker prostat. Selain itu, tes aliran urin dan urodinamik memberikan informasi tambahan tentang fungsi kandung kemih.
Dalam situasi yang lebih kompleks, dokter dapat menggunakan cystourethroscopy, sebuah prosedur dengan kamera untuk memeriksa bagian dalam prostat, uretra, dan kandung kemih. Semua langkah ini membantu membimbing dokter dalam merinci kondisi kesehatan pasien dan mengambil keputusan yang tepat mengenai perawatan.