Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Mengenal 5 Jenis Sleep Training, Metode Menidurkan Anak yang Dilakukan Artis Nikita Willy

Sleep training adalah cara yang diterapkan pada bayi agar bisa tidur sendiri tanpa rewel. Metode ini dilakukan artis Nikita Willy kepada anaknya.

26 Februari 2023 | 06.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sleep training merupakan suatu cara yang digunakan bagi para orang tua yang menginginkan anaknya untuk tidur secara teratur. Biasanya sleep training dilakukan sejak anak masih bayi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Cara ini dilakukan artis Indonesia, Nikita Willy, pada anaknya, Issa. Dalam beberapa video yang beredar di media sosial, Nikita menjelaskan bahwa anaknya yang belum genap berusia satu tahun ini sudah bisa tidur sendiri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nikita bersama suaminya, Indra Priawan, sepakat untuk menerapkan sleep training pada bayinya agar Issa dapat tidur dengan lebih berkualitas dan lebih leluasa, serta lebih terbiasa sampai besar nanti.

Metode Sleep Training

DIlansir dari WebMD, terdapat beberapa metode yang bisa diterapkan pada bayi yang dilatih untuk tidur sendiri. Metode-metode tersebut di antaranya ialah sebagai berikut:

1. Metode “cry it out”

Cry it out (CIO) atau “menangislah” adalah metode yang paling terkenal dalam melatih bayi untuk tidur sendiri. Dalam jenis training ini, orang tua bisa melakukannya dengan membawa anak melalui rutinitas waktu tidurnya, membaringkannya di tempat tidur, lalu mengucapkan selamat malam, dan kemudian meninggalkan ruangan.

Metode ini dinilai cukup kontroversial karena biasanya dilakukan oleh orang tua yang tidak tahan mendengar bayi mereka menangis. Orang tua, terutama ibu, ketika mengetahui anaknya menangis, hatinya akan luluh dan tak jarang pula tidak bisa menghibur anaknya dan justru ikut menangis. Maka dari itu, mereka membiarkan anaknya menangis dan berhenti dengan sendirinya karena sudah merasa lebih tenang.

2. Metode ferber

Metode ini mirip dengan CIO, namun lebih bertahap. Dengan menggunakan Metode Ferber, orang tua mengikuti rutinitas waktu tidur bayi mereka, menidurkannya, dan meninggalkan ruangan. 

Pada beberapa malam pertama metode ini diterapkan, orang tua akan segera kembali untuk menenangkan bayi yang menangis. Kemudian saat bayi sudah tenang, orang tua bisa meninggalkan ruangan lagi.

Hal ini dilakukan secara bertahap. Waktu respons dari orang tua bisa dingkatkan sehingga bayi dapat menenangkan diri sendiri. 

3. Metode chair atau kursi

Dalam metode ini, orang tua dan bayi berada di ruangan yang sama. Tetapi, orang tua hanya boleh memantau bayinya dari kejauhan. 

Cara melakukan metode sleep training ini adalah dengan menempatkan bayi di tempat tidur saat mengantuk, kemudian orang tua bisa berdiri atau duduk di samping tempat tidurnya tanpa menyentuh sang bayi.

Jika bayi marah, orang tua bisa menenangkannya dengan suara. Setiap malam secara bertahap, orang tua bisa menjauh dari tempat tidur bayi, sampai akhirnya keluar dari pintu. Metode ini umumnya memakan waktu sekitar dua minggu untuk berhasil. 

4. Metode “tanpa air mata”

Metode latihan tidur ini adalah yang paling lembut. Mirip dengan metode ferber, tetapi dengan satu pengecualian, yakni orang tua didorong untuk masuk ke kamar dan menghibur bayinya setiap kali mereka menangis. 

Kunci dari pelaksanaan jenis training ini ialah mengembalikan bayi ke tempat tidur saat mereka masih terjaga. Hal ini memastikan bahwa bayi merasa percaya diri tertidur sendiri dan tidak bergantung pada ibu atau ayah untuk menimang mereka ke dunia mimpinya. 

5. Metode “cek dan konsol”

Seperti namanya, metode cek dan konsol dilakukan dengan memeriksa apakah bayi menangis dan mengendalikan ketika mereka menangis. Dalam jenis sleep training ini, orang tua harus datang setiap beberapa menit untuk memberikan tepukan kecil atau sentuhan verbal untuk menghibur bayi bila diperlukan. 

Waktu antar pengecekan harus meningkat perlahan, dari setiap beberapa menit menjadi sekitar sekali setiap 15 menit. Mungkin si kecil akan lebih bersemangat dengan kunjungan orang tua. Jadi pantau reaksi bayi untuk melihat apakah metode ini berhasil atau tidak.

PUTRI SAFIRA PITALOKA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus