Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Pakar Kesehatan Sarankan Istirahat Setiap 15-20 Menit di Perjalanan Mudik Lebaran

Cukup istirahat saat perjalanan mudik Lebaran dibutuhkan untuk mencegah kelelahan fisik yang bisa berakibat kurangnya konsentrasi hingga kecelakaan.

5 April 2024 | 21.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI), dr. Atmarita, menyarankan pemudik istirahat setiap 2-3 jam selama 15-20 menit untuk menghindari kondisi statis tubuh selama perjalanan mudik Lebaran.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Secara umum biasanya mengambil istirahat setiap 2-3 jam. Waktu istirahat bisa 15-20 menit supaya tidak terjadi kondisi statis tubuh,” kata Atmarita.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kondisi statis tubuh bisa terjadi karena posisi yang tidak berubah dalam waktu cukup lama yang mengakibatkan tubuh menjadi kaku. Pakar kesehatan masyarakat dan epidemiolog ini juga mengatakan cukup istirahat saat perjalanan mudik Lebaran juga dibutuhkan untuk mencegah kelelahan fisik yang bisa berakibat kurangnya konsentrasi hingga kecelakaan.

“Prinsipnya istirahat cukup. Kalau lelah kemungkinan konsentrasi berkurang dan bisa terjadi kecelakaan,” jelasnya.

Selain istirahat, pemudik juga diimbau selalu mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah kemungkinan tertular penyakit selama perjalanan, mulai dari selalu membiasakan mencuci tangan hingga menggunakan masker saat berada di tempat umum. Ia mengatakan dengan memperhatikan protokol kesehatan bagi diri sendiri, penyakit bisa dicegah selama perjalanan.

Jaga diri dari penyakit menular
Atmarita juga mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir terhadap isu penyakit menular yang sedang merebak seperti Flu Singapura selama pemerintah belum memberlakukan status peringatan terhadap penyakit tersebut. Menurutnya, pencegahan seperti yang pernah dilakukan saat pandemi COVID-19 dapat dilakukan kembali sebagai benteng pertahanan dari segala macam penyakit karena pergerakan penduduk saat mudik Lebaran.

“Kalau sudah 3-4 kali vaksin waktu COVID dulu enggak perlu lagi tapi pemerintah belum ada peringatan. Kalau mau dikaitkan dengan mudik Lebaran bisa saja jadi pandemi karena pergerakan pendudu, tapi dapat dicegah dengan cara-cara yang sudah pernah dilakukan pada waktu COVID,” paparnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus