Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ada berbagai gerak yoga yang bertujuan untuk berfokus relaksasi tubuh dan kesehatan, salah satunya pose sikap lilin atau shoulder stand. Mengutip Everyday Yoga, sikap lilin merupakan pose yoga ketika posisi tubuh terbalik. Postur meregangkan bagian belakang leher sekaligus memperkuat tulang belakang dan otot inti. Posisi ini biasanya dilakukan oleh peserta yoga tingkat menengah hingga lanjut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sikap lilin tergolong pose yang penting dalam banyak tradisi yoga. Sikap lilin dalam Bahasa Sansekerta disebut Salamba Sarvangasana yang tersusun dari lima kata (sah, lom, bah shar-vahn-gahs-uh-nuh). Sa berarti dengan. Alamba berarti mendukung. Sarva berarti semua. Anga berarti anggota badan. Asana berarti bersikap.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penamaan dasarnya diterjemahkan menjadi semua anggota badan dengan pose penopang. Penopang berarti tangan berada di punggung menumpu tubuh. Sedangkan kaki tegak mengarah ke atas.
Ada variasi sikap lilin tanpa penyangga tangan. Itu disebut Niralamba, yang berarti tanpa tumpuan. Namun, sebagian besar kelas yoga hanya mengajarkan variasi yang bertumpu, sehingga pose ini sering disebut sebagai shoulder stand.
Manfaat sikap lilin
Mengutip Verywell Fit, sikap lilin meregangkan otot di leher dan bahu. Gerak itu sambil mengencangkan otot kaki, pangkal paha, punggung, dan perut. Sikap lilin memberikan banyak manfaat lain untuk seluruh tubuh. Manfaatnya antara lain merangsang kelenjar tiroid dan prostat, stimulus organ perut, pencernaan, mengurangi risiko kelelahan, meredakan insomnia, asma.
Seperti semua gerak pembalikan posisi dalam yoga, aliran darah ke otak dalam sikap lilin membantu menenangkan pikiran dan mengurangi stres. Gerak itu juga membantu meningkatkan daya ingat dan konsentrasi. Pose ini akan memberikan dorongan energi positif untuk tubuh, pikiran, dan emosi. Latihan sikap secara teratur bermanfaat untuk kesegaran tubuh
Pantangan berlatih sikap lilin untuk siapa?
Berlatih sikap lilin tak disarankan jika orang mengalami glaukoma, diare, sakit kepala, tekanan darah tinggi, dan stroke. Orang yang baru saja mengalami cedera leher atau nyeri dipantang untuk berlatih sikap lilin.
Perempuan yang sedang menstruasi harus berkonsultasi dengan pemandu sebelum berlatih pembalikan posisi, seperti sikap lilin. Berlatih sikap lilin harus didampingi pemandu yang kompeten.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.