Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Cap Go Meh merupakan perayaan penutup dari serangkaian kegiatan perayaan Tahun Baru Cina alias Imlek.
Beberapa daerah pecinan di Indonesia selalu memiliki tradisi tersendiri untuk merayakan Cap Go Meh ini. Namun, 5 hal berikut tak pernah luput untuk dilakukan oleh kalangan masyarakat Tionghoa menjelang dan setelah Cap Go Meh, berikut ulasannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Tolak Bala sebelum Cap Go Meh
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menjelang perayaan Cap Go Meh kaum Tionghoa selalu melakukan tolak bala agar terbebas dari ancaman penyakit dan musibah. Tolak bala ini dilakukan oleh seorang tatung (dukun yang dimasuki ruh terdahulu) dengan cara berbeda tiap wilayah. Ada yang melakukan tolak bala dengan memotong lidah, cuci jalan, hingga menebas lengan.
2. Pemasangan Lampion untuk Memeriahkan Cap Go Meh
Atribut lampion tak pernah absen dipasang selama Cap Go Meh diadakan, mengutip dari Antaranews ini merupakan komponen wajib untuk menghargai sejarah para leluhur. Dinyatakan dulunya seorang kaisar berhasil mengusir musuhnya dengan pengecohan kilau lampion yang dipasang dari tempat lain. Dan juga mencegah Putri Yen Siao dari tindakan bunuh diri akibat kesepian.
Warga keturunan Tionghoa bersembahyang saat perayaan Cap Go Meh di Wihara Amurva Bhumi, Karet Semanggi, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat 23 Februari 2024. Perayaan Cap Go Meh yang merupakan penutup perayaan Tahun Baru Imlek itu diisi dengan hiburan organ tunggal serta sajian makanan khas seperti lontong Cap Go Meh, kue pancong, dan martabak mini. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
3. Pelepasan Tarian Barongsai
Diacu dari kaltimprov.go.id pelepasan tarian barongsai membawa makna harapan akan hidup damai, sejahtera, bahagia, dan terkabulnya harapan seluruh masyarakat. Ini juga bermakna ada jalinan Bhinneka Tunggal Ika yang masih disongsong kuat oleh masyarakat etnis Tionghoa dengan berbagai suku di Indonesia.
4. Hidangan yang Wajib Ada saat Cap Go Meh
Hidangan seperti mie panjang umur, kue keranjang, lontong Cap Go Meh, wedang ronde, dan onde-onde selalu dibawakan oleh UMKM yang ikut memeriahkan Cap Go Meh. Masing-masing makanan merepresentasikan sebuah pengharapan, seperti halnya kue keranjang yang bermakna keharmonisan rumah tangga untuk menyongsong tahun baru di masa depan.
5. Atraksi Tatung di Puncak Acara
Setelah festival, tarian, dan perlombaan Cap Go Meh akan mencapai acara puncak berupa penampilan spesial dari para tatung yang saat itu hadir. Mereka akan mempertunjukkan atraksi mencekam seperti menusukkan besi lewat mulut, berjalan di atas kaca, menggoreskan pisau ke tubuh, namun, ajaibnya kegiatan tersebut tidak mengeluarkan darah.
ANTARANEWS | KALTIMPROV
Pilihan editor: Taman Safari Gelar Atraksi Sambut Cap Go Meh