Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hiburan

Awal Mula Terungkapnya Kasus Prostitusi Sean 'Diddy' Combs, Berawal dari Gugatan Mantan

Kronologi terungkapnya kasus prostitusi dan pemerasan yang dilakukan rapper Amerika Sean 'Diddy' Combs.

27 September 2024 | 22.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Nama musisi Sean 'Diddy' Combs atau yang akrab disapa P Diddy tengah menjadi sorotan internasional. Rapper dan produser rekaman asal Amerika Serikat itu ditangkap Federal Bureau of Investigation atau FBI atas sejumlah tuduhan. Antara lain dugaan perdagangan seks dengan paksa, konspirasi pemerasan, hingga akses untuk terlibat prostitusi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melansir dari Aljazeera, Kejaksaan New York menolak jaminan P Diddy setelah penangkapannya pada Senin, 23 September 2024 oleh pihak Keamanan Dalam Negeri. Pada hari Selasa, hakim memerintahkan P Diddy untuk tetap di penjara sambil menunggu persidangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pengacara untuk Distrik Selatan New York, Damian Williams merinci terkait tuduhan terhadap pemilik perusahaan rekaman Bad Boy Records tersebut. “Combs menyiksa, mengancam, dan memaksa korban untuk memenuhi hasrat seksualnya, melindungi reputasinya, dan menyembunyikan perilakunya,” ucap Damian.

Lantas, bagaimana awal mula terungkapnya kasus prostitusi dan pemerasan yang melibatkan produser musik papan atas, P Diddy, tersebut? Berikut rangkuman informasi selengkapnya.


Kronologi Terungkapnya Kasus P Diddy

Gugatan dari mantan kekasih Sean “Diddy” Combs, Cassie Ventura, menjadi gugatan pertama untuk membuka sejumlah kasus perdata serupa yang dituduhkan terhadap rapper berusia 54 tahun tersebut. Pada 16 November 2023, Cassie yang telah menjadi pasangan Combs selama 11 tahun, mengajukan gugatan hukum di Pengadilan Distrik AS di Manhattan.

Dia melaporkan Combs dengan tuduhan melakukan tindak kekerasan, perdagangan manusia, dan pemerkosaan selama bertahun-tahun, dimulai pada 2008, saat Cassie berusia 19 tahun dan Combs berusia 37 tahun. Namun, gugatan hukum tersebut diselesaikan dengan jumlah yang tidak diungkapkan sehari setelah diajukan dan tidak pernah sampai ke pengadilan.

Meskipun Combs membantah melakukan kekerasan terhadap Cassie, pada Mei 2024 lalu, Aljazeera melaporkan bahwa CNN memperoleh rekaman video pengawasan tahun 2016. Video itu memperlihatkan Combs menyerang Cassie dengan kasar di sebuah hotel di California.

Pada 23 November 2023, Joi Dickerson dan penggugat lain yang tidak disebutkan namanya mengajukan gugatan hukum terhadap Combs di Mahkamah Agung Manhattan di New York City. Tuduhan yang dilayangkan adalah pelecehan seksual dan penggunaan narkoba secara paksa selama awal tahun 1990-an.

Kemudian pada 6 Desember 2023, seorang perempuan yang tidak diketahui identitasnya, disebut dalam gugatan hukum federal terhadap Combs di Pengadilan Distrik AS di Manhattan. Gugatan tersebut menuduh Combs dan dua orang lainnya memperkosa perempuan tersebut saat ia berusia 17 tahun pada 2003. Insiden tersebut diduga terjadi di sebuah studio di New York, di mana Combs membuat wanita itu tidak dapat membela diri karena pengaruh obat-obatan.

Gugatan kembali dilayangkan untuk Sean “Diddy” Combs. Kali ini dari produser musik Rodney “Lil Rod” Jones yang mengajukan gugatan di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Selatan New York pada 26 Februari 2024. Tuduhan itu berupa Combs yang melakukan kontak seksual yang tidak diinginkan, pemaksaan tindakan seksual dengan pekerja seks, dan penggunaan narkoba ilegal yang dipaksakan oleh Combs.

Pada 25 Maret lalu, beberapa tempat tinggal di Los Angeles dan Miami, yang berkaitan dengan Combs, digerebek oleh divisi investigasi Departemen Keamanan Dalam Negeri. Saat itu dilaporkan bahwa penggerebekan tersebut terkait dengan investigasi perdagangan seks yang dilakukan Combs.

Selanjutnya, Senjata dan Amunisi Disita FBI Milik Sean 'Diddy' Combs>>>

Senjata dan Amunisi Disita FBI Milik Sean 'Diddy' Combs

Melansir dari ABC News, Damian William mengungkapkan bahwa sejumlah senjata api dan amunisi disita di properti Combs selama penggerebekan Maret lalu. Ini termasuk tiga senapan mesin AR-15 yang "dirusak" dan "majalah drum berkapasitas besar". Bukti-bukti "keanehan" juga disita, termasuk "perangkat elektronik yang berisi gambar dan video aksi aneh dengan banyak korban" dan lebih dari 1.000 botol minyak bayi.

Pada 4 April 2024, Combs ditetapkan sebagai salah satu terdakwa dalam gugatan pidana yang diajukan di Pengadilan Tinggi Los Angeles County. Dalam gugatan itu Grace O'Marcaigh menuduh bahwa putra Combs, Christian “King” Combs, 26 tahun, melakukan kekerasan seksual terhadapnya di sebuah kapal pesiar yang disewa oleh Combs.

Gugatan tersebut selanjutnya mengklaim bahwa Combs berperan dalam memfasilitasi penyerangan tersebut. Dia juga disebut menyuap kapten kapal pesiar agar tetap tutup mulut tentang insiden tersebut.

Memasuki Mei 2024, mantan mahasiswa di Institut Teknologi Mode New York mengajukan gugatan di Pengadilan Distrik Selatan New York. Tuduhannya adalah Combs telah melakukan kekerasan seksual terhadapnya beberapa kali antara pertengahan 1990-an dan awal 2000-an. Kemudian pada Juni 2024, seorang tahanan di Fasilitas Pemasyarakatan Earnest C Brooks, menuduh Combs membius dan melakukan kekerasan seksual terhadapnya di sebuah pesta di Holiday Inn di Detroit hampir tiga dekade lalu.  

Terakhir, pada 11 September lalu, rapper yang akrab disapa Puff Diddy atau P Diddy itu dituntut di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Selatan New York oleh Dawn Richard, dari New Orleans. Richard adalah mantan anggota girlband Amerika Danity Kane, yang dibentuk pada tahun 2005 untuk serial TV realitas Making the Band 3, yang dibuat oleh Combs. Ia menuduh adanya penyerangan seksual dan pelecehan psikologis oleh Combs selama ia terlibat dalam acara tersebut.

Atas gugatan-gugatan tersebut, Sean ‘Diddy’ Combs pun ditangkap FBI di New York pada Senin, 16 September 2024. Sehari kemudian, Kejaksaan AS mendakwanya melakukan perdagangan seks dengan paksa, konspirasi pemerasan, dan transportasi untuk terlibat dalam prostitusi. Atas dakwaan itu, hukumannya berkisar antara 15 tahun hingga seumur hidup di penjara.


ALJAZEERA | ABC NEWS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus