Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hiburan

Bali dan Dua Destinasi Ini jadi Favorit Wisatawan Mancanegara di Indonesia

Wisatawan mancanegara masih melirik Bali dan kawasan Indonesia timur sebagai destinasi pilihan mereka.

31 Juli 2024 | 10.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bali, Raja Ampat, dan Labuan Bajo, menjadi pilihan favorit wisatawan mancanegara (wisman) ketika liburan ke Indonesia menurut data agen perjalanan Golden Rama. Keindahan alam di ketiga tempat itu menjadi daya tarik utama yang membuat banyak wisatawan tertarik untuk berkunjung dan menikmati pesonanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

President Director PT Golden Rama Madu Sudono mengatakan bahwa wisatawan mancanegara masih melirik Indonesia timur sebagai destinasi pilihan mereka

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Mayoritas ke Indonesia bagian timur, ke Bali, Raja Ampat, Labuan Bajo, sampai sekarang semuanya masih berputar di daerah wisata Indonesia Timur," kata dia di Jakarta, Senin, 29 Juli 2024.

Lokasi penyelaman terindah di dunia

Tak hanya itu, Indonesia Timur juga memiliki lokasi penyelaman terindah di dunia, khususnya di Raja Ampat. Wisatawan bisa menikmati keindahan bawah laut dan beragam hayati laut yang menakjubkan.

"Potensi pariwisata di Indonesia Timur itu luar biasa, the most beautiful diving spot in the world ada di Indonesia Timur," ucap Madu menirukan ungkapan yang pernah ia dengar dari turis luar negeri.

Madu tidak merinci secara pasti berapa jumlah kunjungan wisatawan yang datang berlibur ke Indonesia melalui Golden Rama. Dia hanya menyebutkan asal negara yang mayoritas mengunjungi destinasi tersebut yakni negara-negara Asia seperti Vietnam dan Singapura. Sedangkan untuk kelas premium mayoritas dari negara-negara Eropa seperti Belanda, Jerman, Spanyol termasuk beberapa negara dari Timur Tengah seperti Uni Emirat Arab.

"Dan kami menawarkan paket ke Raja Ampat dengan harga yang cukup fantastis, harganya biasanya di atas 16 ribu dolar AS (Rp261 juta) per orang, dengan jangka waktu tujuh hingga 10 hari," kata Madu.

Waktu yang disukai untuk ke Indonesia 

Lebih lanjut, Madu mengungkapkan, turis biasanya datang terbagi berdasarkan wilayah asal mereka. Turis dari Eropa Utara contohnya, senang berkunjung ke Indonesia pada saat musim dingin di negara mereka yaitu Desember sampai Februari.

"Sedangkan turis dari Timur Tengah lebih senang berkunjung saat musim panas di negara mereka," jelasnya.

Dia juga berharap pengembangan destinasi wisata di Indonesia lebih masif supaya banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Tanah Air bukan hanya di Bali, Labuan Bajo, ataupun Raja Ampat.

"Memang banyak orang di Eropa, di Amerika mereka mengiranya Indonesia itu ada di dalam Bali. Tapi memang itu sudah terbentuk di pikiran mereka, jadi PR. Dan perlu konsistensi dari pemerintah kalau bisa mengekspos bahwa Indonesia bukan di dalam Bali," katanya.

Destinasi orang Indonesia di luar negeri

Sementara itu, lanjut Madu, untuk tujuan wisatawan nasional yang ke luar negeri paling diminati yakni negara-negara Eropa dan Jepang. Data itu merujuk pada 2023. Sedangkan pada 2024 bertambah satu negara yakni Cina.

"Itu permintaannya benar-benar di luar ekspektasi. Destinasi-destinasi baru di Cina banyak sekali. Kalau di Eropa lebih banyak ke tempat aurora," ucapnya.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan kunjungan wisatawan domestik atau Nusantara pada tahun 2024 mencapai 1,2 miliar-1,5 miliar orang, sedangkan untuk wisatawan mancanegara ditargetkan sebanyak 17 juta kunjungan. Kemenparekraf juga telah menetapkan lima destinasi super prioritas meliputi Candi Borobudur, Mandalika, Danau Toba, Likupang, dan Labuan Bajo agar wisatawan asing tidak berfokus ke Bali. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus