Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hiburan

Banjir Semarang, Destinasi Wisata Kota Lama Semarang Turut Terendam

Berikut Profil Kota Lama Semarang, destinasi wisata yang terkena banjir Banjir Semarang. Apa saja ikon wisata di sana?

18 Maret 2024 | 11.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Banjir Semarang kembali membuat beberapa titik kota terendam. Banjir diakibatkan curah hujan yang tidak terkendali. Hujan turun dengan intensitas sedang ke tinggi selama beberapa hari.

Lokasi yang selalu menjadi langganan banjir Kota Semarang adalah jalur pantai utara atau Pantura Jalan Kaligawe. Lokasi tersebut selalu banjir ketika hujan curah tinggi dan air laut pasang. Selain itu, wilayah Kota lama Semarang juga ikut terendam banjir dengan ketinggian sepahaa orang dewasa.

Pada 2021, Kota Lama Semarang juga sempat mengalami kejadian serupa. Kawasan wisata sejarah tersebut tergenang air setinggi 30 sentimeter hingga 1 meter. Akibatnya, kendaraan bermotor tidak dapat melewati kawasan cagar budaya tersebut. Bagi pengendara yang nekat melewatinya akan terjebak dan akhirnya harus menuntun kendaraan mereka.


Profil Kota Lama Semarang

Kota Lama merupakan salah satu cagar budaya dari Kota Semarang. Dilansir dari bpad.jogjaprov.go.id, Kota Lama Semarang merupakan bagian dari sejarah terbentuknya ibukota Provinsi Jawa Tengah.

Kota Lama Semarang seringkali disebut sebagai  Outstadt atau Little Netherland dimana saat zaman penjajahan, kota ini dijadikan sebagai pusat pemerintahannya. Bangunan-bangunannya pun mengikuti bangunan-bangunan di benua Eropa sekitar tahun 1700-an.

Awalnya, kawasan kota lama tersebut hanya dibangun gedung perkantoran dan gudang. Banyaknya jumlah orang Belanda sebetulnya lebih sedikit dibandingkan dengan orang tionghoa. Namun, saat itu orang Belanda tetap menjadi penguasa segala akses pemerintahan dan perdagangan. Kemudian, para Belanda tersebut mulai membangun pemukiman elit di kawasan kota lama dengan berpusat di Gereja Blenduk.

Salah satu gedung perkantoran yang dimaksud adalah gedung perusahaan Kereta Api Hindia Belanda atau NIS (Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij) yang saat ini dikenal sebagai bangunan Lawang Sewu.

Perusahaan Kereta Api Hindia Belanda saat itu digunakan untuk melakukan pembangunan jalur kereta api yang menghubungkan antara Semarang – Surakarta – Jogjakarta dan Ambarawa. Perusahaan dan jalur kereta api tersebut merupakan awal mula perkembangan transportasi kereta api di Indonesia.

Sampai pada akhirnya muncul jalur kereta api Tanggungharjo, Grobogan, Jawa Tengah  yang dinamakan Trans Kereta Api Semarang – Tanggung yang dibuat pada tahun 1867. Adanya Trans Kereta Api Semarang – Tanggung merupakan jalur kereta pertama yang berhasil dibangun di Indonesia.

Pengorbanan yang dilalui masyarakat untuk membangun jalur kereta api tersebut adalah kerja rodi dimana para pekerja dipaksa bekerja tanpa upah. Dengan pengorbanan mereka juga, Indonesia saat ini menikmati akses yang mudah dengan transportasi kereta api.

ADINDA ALYA IZDIHAR  | JAMAL ABDUN NASHR | IRSYAN HASYIM

Sumber: Sederet Destinasi Wisata Ikonik di Kota Tua Semarang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus