Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Wahana rekreasi keluarga Taman Pintar Yogyakarta masih menjadi destinasi tujuan utama musim libur sekolah Juni ini. Tercatat, pada minggu pertama liburan sekolah periode 22-30 Juni 2024, sebanyak 30 ribu lebih wisatawan datang ke destinasi dekat Jalan Malioboro itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Puncak kunjungan hari Minggu (30 Juni) kemarin, sehari 4.240 wisatawan yang datang," kata Humas dan Pemasaran Taman Pintar Yogyakarta Agus Budi Rahmanto pada Senin, 1 Juli 2024.
Zona Gempa Favorit Pengunjung
Sejumlah zona di Taman Pintar seperti Zona Cuaca, Iklim dan Gempa Bumi menjadi favorit wisatawan dalam kunjungan itu. Dalam zona ini wisatawan bisa menjajal simulator gempa yang sudah terkomputerisasi sehingga dapat menghadirkan guncangan gempa bumi dengan tingkatan skala menyerupai aslinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami menggunakan 10 data gempa bumi yang pernah terjadi di Indonesia, salah satunya gempa Yogyakarta 27 Mei 2006,” ujar dia.
Pada Zona Gempa ini, Agus mengungkapkan, terdapat diseminasi informasi gempa bumi dan tsunami, ICT Pembelajaran Cuaca, ICT Pembelajaran Iklim, ICT Pembelajaran Gempa Bumi serta ICT informasi online BMKG yang dapat memberikan informasi mengenai kondisi cuaca, iklim dan data gempa bumi secara real time kepada pengunjung.
Selain Zona Cuaca, Iklim dan Gempa Bumi, ada Gedung Oval Kotak Taman Pintar juga masih menjadi favorit pada musim liburan ini. Zona ini memiliki sejumlah alat peraga sekaligus menjadi ruang interaksi dan edukasi pengunjung terutama anak-anak.
Kampung Kerajinan di Taman Pintar
Selanjutnya, ada Kampung Kerajinan di Taman Pintar yang turut diserbu wisatawan. Di zona ini mereka dapat berkreasi sembari mencoba membuat kerajinan sebagai cenderamata yang dibawa pulang, seperti membatik, membuat kreasi gerabah, serta percobaan sains sederhana.
Pasa musim liburan ini Taman Pintar telah mempersiapkan sarana dan prasarana agar senantiasa dalam kondisi prima sehingga membuat nyaman pengunjung. “Semisal ada alat peraga yang rusak langsung diperbaiki saat itu juga agar bisa segera digunakan lagi, juga refreshment konten seperti di Zona BMKG karena sesuai kondisi real time untuk mengikuti perubahan iklim dan cuaca,” kata dia.