Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hiburan

Dua Kata Terakhir Freddie Mercury Sebelum Pergi Selamanya

Pada 24 November 1991, Freddie Mercury meninggal dunia karena AIDS. Lantas, apa yang dilakukan pentolan Queen saat waktu terakhirnya sebelum meninggal?

26 November 2023 | 13.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pada film dokumenter Today of Our Lives, gitaris Queen sekaligus teman dekat Freddie Mercury, Brian May mengungkapkan bahwa Freddie telah didiagnosis HIV/AIDS pada musim semi 1987. Namun, hasil diagnosis tersebut dirahasiakan dari publik karena stigma negatif tentang HIV beredar luas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penyakit ini menyerang sosok yang aktif berhubungan seksual dan berganti pasangan, sama seperti vokalis grup band Queen. Sebab, Freddie tertarik dengan wanita dan pria (biseksual). Ia pun melakukan hubungan seksual dengan banyak wanita dan pria sehingga mengalami AIDS. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setelah mengetahui terjangkit AIDS, Freddie menyelinap pergi ke rumah kesayangannya, Garden Lodge, di Kensington, London, Inggris. Di sana, ia menghabiskan dua tahun terakhir hidup dalam pengasingan yang hanya mengizinkan terdekat mengunjunginya, seperti Jim Hutton, Brian May, Elton John, Mary Austin, dan asisten pribadi Peter Freestone. Mereka mengungkapkan, Freddie telah berjuang dengan kuat untuk menghadapi penyakitnya. Waktu-waktu terakhir Freddie pun dihabiskan oleh mereka. 

Pada bulan yang sama sebelum kepergiannya, Freddie dan Jim Hutton berlibur ke Swiss. Namun, ketika kembali ke Garden Lodge kondisi Freddie memburuk. Ia langsung kembali ke tempat tidurnya dan menonton televisi bersama teman-temannya. Kamar Freddie pun sudah disulap bagaikan rumah sakit mini lantaran ada sebuah tetesan di samping tempat tidur, jika butuh transfusi darah.

Mengacu mirror.co.uk, dua minggu sebelum meninggal dunia, Freddie memutuskan untuk berhenti minum semua obat AIDS, selain obat penghilang rasa sakit. Saat semakin lemah, ia juga berhenti mengonsumsi makanan padat, hanya buah dan jus buah.

Namun, pada hari-hari terakhirnya, ia masih memikirkan orang lain dan menghabiskan waktu dengan merekam album terakhir Queen, Made In Heaven yang dirilis setelah kematiannya. Bahkan, ia telah menyiapkan kado Natal yang dikirim ke temannya setelah meninggal dunia.

Saat 24 jam sebelum meninggal, ia akhirnya merilis pernyataan kepada pers dan para penggemar telah didiagnosis menderita AIDS. Pernyataan tersebut tertulis, "Mengikuti dugaan besar di media, saya ingin mengonfirmasi telah diuji positif HIV dan menderita AIDS. Saya merasa benar untuk merahasiakan informasi ini untuk melindungi privasi orang-orang di sekitar saya. Namun, waktunya telah tiba bagi teman-teman dan penggemar saya di seluruh dunia untuk mengetahui kebenaran. Saya berharap semua orang akan bergabung dengan saya, dokter saya, dan semua orang di seluruh dunia dalam perang melawan penyakit mengerikan ini."

Sebelum Freddie Mecury merilis surat pernyataan tersebut, sang kekasih Jim Hutton telah menyadari bahwa waktunya bersama Freddie akan segera berakhir. Pada 21 November 1991, Freddie dengan kekuatannya berteriak “coee” kepada Jim yang sedang merawat taman. Freddie pun menunjukkan sikap yang lebih mesra dan manja dari biasanya kepada Jim.

Lalu, pada pagi 24 November 1991, Freddie Mercury bangun pukul 6 pagi dan mengucapkan dua kata, “Pee, Pee.” Kata tersebut pun menjadi kata terakhirnya sebelum meninggal dunia. Setelah dinyatakan meninggal secara resmi, jasad Freedie pun dikremasi.

RACHEL FARAHDIBA R  | SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus