Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - India memiliki dua kota yang ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, yaitu Ahmedabad dan Jaipur. Pemerintah setempat saat ini sedang mengembangkan upaya konservasi Walled City atau Kota Bertembok Jaipur, untuk melestarikan warisan budaya dan arsitekturnya. Sebab itu, menarik untuk melihat apa saja yang ada di balik situs warisan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagai pusat sejarah dan budaya yang berkembang, Walled City, menghadapi tantangan terkait modernisasi dan konservasi. Pertumbuhan perkotaan yang pesat dan peningkatan lalu lintas telah memberikan tekanan pada infrastruktur kota. Proyek konservasi tersebut akan fokus pada peningkatan infrastruktur. Selain itu, Danau Man Sagar yang berusia 400 tahun akan dibangun kembali, termasuk fasilitas perahu baru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan upaya konservasi itu, pengalaman menjelajahi Walled City di Jaipur ini akan menjadi lebih baik lagi dalam waktu dekat. Kawasan ini lebih dari sekedar distrik bersejarah. Tapi juga mewujudkan budaya, inovasi arsitektur, dan perencanaan kota selama berabad-abad.
Mengenal Jaipur
Seperti dilansir dari laman Times of India, selain disebut Kota Bertembok, Jaipur juga dikenal dengan sebutan Pink City. Kota ini salah satu kota terencana paling awal di India. Pusat kota dirancang oleh Maharaja Sawai Jai Singh II dan kepala arsiteknya Vidyadhar Bhattacharya pada tahun 1727.
Berbeda dengan wilayah metropolitan Jaipur yang lebih luas, Walled City adalah bagian bersejarah dan berbeda yang menonjol. Ini karena tata letaknya yang unik, bangunan berwarna merah jambu, dan warisan budaya yang kaya.
Walled City dicirikan oleh tembok batunya yang tinggi, yang awalnya dibangun untuk melindungi kota dari invasi luar. Tembok-tembok ini membentang di area yang luas, menutupi kota dalam bentuk hampir persegi panjang.
Jaipur kota tua yang dipenuhi situs bersejarah. Kota ini menjanjikan pemandangan matahari tenggelam terbaik di dunia. Foto: GettyImages/india.com
Ada tujuh gerbang berbenteng untuk masuk ke Walled City. Setiap gerbang diberi nama berdasarkan landmark atau tujuan penting, yaitu Gerbang Surajpole, Gerbang Chandpole, Gerbang Zorawar Singh, Gerbang Ajmeri, Gerbang Baru, Gerbang Sanganeri, dan Gerbang Ghat.
Kota ini dibagi menjadi sembilan sektor persegi panjang yang disebut chowkris. Dua sektor ini diperuntukkan bagi bangunan kerajaan dan kuil, sedangkan sisanya diperuntukkan bagi tempat tinggal, pasar, dan ruang publik. Setiap chowkri merupakan area yang terdefinisi dengan baik, menawarkan pengalaman berbeda kepada pengunjung.
Misalnya, Chowkri Modikhana terkenal dengan pasar perhiasannya yang ramai, sedangkan Chowkri Vishveshwarji memiliki beberapa kuil penting. Terdapat jalan-jalan lebar yang berpotongan dan jalur-jalur yang jelas sehingga memudahkan navigasi di dalam kota.
Di dalam kota itu juga terdapat jantung budaya dan komersial Jaipur, yaitu Johari Bazaar dan Tripolia Bazaar. Kedua pasar itu terkenal dengan kerajinan tradisional Rajasthani, termasuk perhiasan, tekstil, dan kerajinan tangan.
Ciri khas Walled City
Salah satu ciri khas Walled City adalah warna merah jambu yang seragam pada bangunannya. Sebab itu disebut Pink City. Warna merah jambu pertama kali diterapkan pada tahun 1876 ketika Maharaja Ram Singh memerintahkan kota tersebut dicat dengan warna ini untuk menyambut Pangeran Albert dari Inggris.
Seiring waktu, warna ini menjadi simbol keramahtamahan dan warisan Jaipur. Semua bangunan di Walled City, termasuk bangunan tempat tinggal, pasar, dan monumen bersejarah, menggunakan warna pink.
Pilihan editor: Hawa Mahal Istana Angin yang Aristekturnya Ikonik di Jaipur