Persahabatan Bob Tutupoly dan Koes Hendratmo, Duo Legenda Pembawa Acara Kuis pada Masanya

TEMPO.CO, Jakarta - Aktor lawas Indonesia, Bob Tutupoly mengembuskan napas terakhirnya pada Selasa, 5 Juli 2022 pukul 00.03. Aktor yang bernama asli Bobby Willem Tutupoly ini meninggal dunia di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta Selatan karena menderita komplikasi penyakit yang dideritanya. Bob meninggal di usia 82 tahun. 

Bob Tutupoly lahir pada 13 November 1939 yang lebih dikenal sebagai seorang penyanyi dan pembawa acara. Dikutip dari p2k.unkris, Bob memulai karirnya dengan melakukan rekaman di Jakarta dengan Pattie Bersaudara pada 1965. Selanjutnya, nama Bob semakin melambung karena menciptakan beberapa lagu-lagu., antara lain berjudul lidah tak bertulang, tinggi gunung seribu janji, tiada maaf bagimu, dan lain-lain. 

Koes Hendratmo saat ditemui dalam acara peluncuran album Bob Tutupoly bertajuk "The Legend Is Back" di Jakarta, 15 Januari 2011. Kabar meninggalnya Koes Hendrarto terungkap lewat broadcast yang beredar di kalangan wartawan. Dok.Tempo/ Agung Pambudhy

Persahabatan Bob Tutupoly dan Koes Hendratmo

Menjadi seorang yang berada di balik panggung musik (pencipta lagu), membuat Bob Tutupoly tidak memiliki ruang gerak yang luas untuk mengeksplorasi bakat menyanyinya. Akhirnya pada tahun 1960, Bob memilih bergabung dengan Bill Saragih dalam band The Jazz Riders. Lalu pada tahun 1977, setelah Bob kembali ke Indonesia dari New York, Amerika Serikat, Bob menjadi semakin populer karena menyanyikan lagu Widuri. Lagu tersebut diciptakan oleh Slamet Adriyadi dan lagu itu masih terkenal sampai sekarang.

Selain itu, dengan kemampuan komunikasi di atas panggung yang efektif, efisien, dan nyambung dengan berbagai penonton, membuat Bob Tutupoly menjadi pembawa acara ternama di Indonesia. Banyak acara dan kuis yang telah dipandung olehnya. Acara-acara tersebut, antara lain Silih Berganti selama 2 tahun, Pesona 13 selama 1 tahun 6 bulan, dan Ragam Pesona selama 5 tahun. Banyak artis lawas Indonesia yang menjadi bintang tamu di acara tersebut, di antaranya adalah Iis Sugianto, Meriam Bellina, Benyamin Sueb, Henry Purwonegoro, dan lain-lain. Bob juga pernah memandu acara Tembang Kenangan di salah satu televisi swasta, yaitu Indosiar selama beberapa tahun. 

Sebelum Bob Tutupoly, sobat karibnya lebih dahulu berpulang ke pangkuan ilahi, yaitu Koes Hendratmo, seorang penyanyi senior Indonesia. Koes Hendratmo meninggal pada hari Selasa, 7 September 2021 di Jakarta. Koes meninggal di usia 79 tahun karena serangan jantung. 

Sama seperti sahabatnya, yaitu Bob Tutupoly, Koes Hendratmo juga memiliki keahlian dalam memandu acara kuis. Sejak 1980-an, Koes diajak oleh mendiang Kris Biantoro untuk mencoba memadukan sebuah acara. Kris juga memperkenalkannya kepada salah seorang produser Televisi Republik Indonesia (TVRI), Ani Sumadi. Akhirnya, setelah itu dia mendapatkan tawaran menjadi pembawa acara yang banyak. Salah satunya adalah acara yang berjudul Berpacu dalam Melodi. Dari acara inilah, nama Koes Hendratmo semakin melambung.

Saat memandu acara Berpacu dalam Melodi, Koes diiringi oleh band Ireng Maulana All Stars yang menyajikan lagi untuk ditebak para peserta. Lalu, pada tahun 2002, Berpacu dalam Melodi pindah tayang di stasiun televisi swasta Metro TV dengan format baru. Namun, mengutip dari Majalah Tempo, Koes Hendratmo mengaku agak kagok dengan format baru karena band pengiringnya bukan lagi Ireng Maulana All Stars dan para peserta yang mengikutinya tidak lagi berdiri, tetapi duduk di kursi yang sudah disediakan. 

Lalu, pada Maret 2013-2014, acara kuis tersebut kembali tayang di TVRI dan diiringi Circadian Rhythm. Sebanyak 62 episode berhasil tayang yang dipandu oleh Koes Hendratmo. Namun, acara tersebut kembali tidak ditayangkan di TVRI. Acara tersebut ditayangkan di NET pada tahun 2014 dengan David Bayu atau yang terkenal sebagai David “Naif” menjadi pemandu acara Berpacu dalam Melodi. Selain itu, Koes Hendratmo juga pernah membawakan acara PESIAR di Indosiar selama dua tahun.

Meskipun sudah tiada, jasa dua sahabat karib ini dalam mengangkat derajat pekerja seni Indonesia akan selalu dikenang masyarakat. Terlebih, dalam ranah pembawa acara atau Master of Ceremony (MC).

RACHEL FARAHDIBA R 

Baca: Bob Tutupoly Meninggal, Om Bob Bukan Hanya Biduan tapi Juga Aktor Film

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.