Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sagrada Familia salah satu destinasi wisata ikonik di Barcelona, Spanyol. Pembangunan katedral ini dilakukan selama lebih dari 140 tahun. Diperkirakan bangunan ini akan selesai pada tahun 2026.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ide pembangunan Sagrada Familia berawal dari tahun 1874. Saat itu, Josep Maria Bocabella i Verdaguer membayangkan sebuah gereja yang didedikasikan untuk Holy Family di Barcelona. Francisco de Paula del Villar memulai rencana pada tahun 1877, mengusulkan struktur neo-Gotik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, digantikan oleh Antoni Gaudi. Dia menggabungkan Modernisme, Art Nouveau, dan Kebangkitan Gotik. Meski menghadapi kontroversi atas desain uniknya, bangunan yang belum selesai ini menarik jutaan wisatawan setiap tahunnya.
Desain ikonik Sagrada Familia
Desain Gaudi mencakup 18 menara berbentuk gelendong. Masing-masing didedikasikan untuk tokoh alkitabiah yang berbeda, yaitu 12 rasul, empat penginjil, Vrigin Mary, dan Yesus.
Menara Virgin Mary diremikan pada Desember 2022. Sedangkan menara empat Penginjil telah selesai dibangun pada November 2023. Menara terakhir yang tersisa, didedikasikan untuk Yesus. Rencananya akan selesai dibangun pada tahun 2026.
Masing-masing dari empat menara Penginjil dimahkotai dengan patung yang melambangkan seekor lembu, elang, manusia, dan singa, menurut ikonologi alkitabiah. Patung itu dirancang oleh pematung Xavier Medina-Campeny. Menara ini tingginya mencapai 135 meter, menjadikannya menara gereja tertinggi ketiga setelah selesai dibangun.
Sedangkan menara terakhir, yang melambangkan Yesus Kristus, diproyeksikan berdiri pada ketinggian 172,5 meter, Menara terakhir akan ditutup dengan salib berlengan empat setinggi 17 meter.
Bagian struktur pertama yang selesai dibangun, Nativity Façade, yang juga memiliki pengaruh paling langsung dari Gaudi, telah memperoleh status Warisan Dunia UNESCO, bersama dengan enam bangunan lainnya karya Gaudi di Barcelona.
Pembangunan Sagrada Familia
Pembangunan Sagrada Familia cukup kontroversial dan mengalami penundaan yang berkepanjangan. Penundaan pertama terjadi pada tahun 1926, karena Gaudi meninggal secara tragis. Pembangunannya saat itu baru seperempat yang selesai.
Perang Saudara di Spanyol pada tahun 1936 juga menghambat pembangunan Sagradia Familia. Kaum anarkis merusak kantor Gaudí, menghancurkan model dan membakar maketnya. Perang tersebut merenggut nyawa 12 orang yang terlibat dalam pembangunan, sehingga menghentikan kemajuan hingga selesai pada tahun 1939. Tahun-tahun berikutnya, yang ditandai dengan kediktatoran Francisco Franco, terjadi perubahan dalam kepemimpinan dan tantangan donasi.
Pada tahun 2007, Sagrada Familia menghadapi potensi rintangan kembali. Saat itu Pemerintah Spanyol mengusulkan jaringan kereta api berkecepatan tinggi yang dibangun di bawah fondasi yang sudah berumur satu abad. Kekhawatiran tentang integritas struktural dihilangkan, sehingga konstruksi dapat dilanjutkan.
Pada tahun 2019, Sagrada Familia mendapatkan izin mendirikan bangunan. Situs bangunan itu membayar pajak dan denda US$41 juta atau sekitar Rp 637 miliar. Rencananya untuk meningkatkan transportasi umum di daerah sekitarnya.
Namun pandemi COVID-19 pada tahun 2020 menyebabkan pembangunan terhenti sementara waktu. Pembangunan dilanjutkan lagi pada bulan Oktober tahun yang sama.
Pembangunan Sagrada Familia diragetkan selesai pada tahun 2026. Meskipun ada ketidakpastian, karena tantangan baru. Situs ini berencana membangun tangga di bagian depan Gloria, yang mengharuskan pembongkaran sekitar 3.000 rumah. Tapi warga enggan untuk mengungsi, mengklaim tangga tersebut bukan bagian dari rencana awal Gaudí.
Target selesai pada tahun 2026 bertepatan dengan peringatan 100 tahun wafatnya Gaudi. Pada tahun yang sama, Barcelona dijadwalkan menjadi tuan rumah kongres UIA karena akan menjadi Ibu Kota Arsitektur Dunia UNESCO.
TIMES OF INDIA | ARCHDAILY