Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hiburan

September, Ada Festival 1001 Lampion dan Simfoni Gumuk Pasir di Pantai Bantul Yogyakarta

Kabupaten Bantul DI Yogyakarta dikenal dengan potensi kekayaan alam pesisir selatan, termasuk Pantai Depok dan Parangtritis, yang jadi lokasi acara.

30 Agustus 2024 | 09.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - September akan menjadi waktu yang tepat bagi pecinta pantai untuk mengunjungi pesisir Kabupatem Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul menyiapkan dua event, masing-masing di Pantai Parangtritis dan Pantai Depok.

Kepala Dinas Pariwisata Bantul Saryadi di Bantul, Kamis, 29 Agustus 2024, mengatakan bahwa dua event wisata itu antara lain Festival 1001 Lampion di Laguna View Pantai Depok pada 7 September, dan Simfoni Gumuk Pasir di kawasan Pantai Parangtritis pada 14 September 2024.

Di Festival 1001 Lampion, pengunjung dapat menerbangkan lampion, sambil menyaksikan kesenian tradisional berupa Tari Montro dan fire dance, serta penampilan musikus lokal.

Adapun Simfoni Gumuk Pasir menyajikan sebuah repertoar musik-musik dibalut dengan unsur orkestra dari musisi daerah, SMM Orchestra Yogyakarta.

"Kegiatan di kawasan Pantai Parangtritis itu bertujuan untuk meningkatkan citra positif kepariwisataan daerah Bantul, khususnya kawasan pesisir sebagai tujuan wisata unggulan daerah yang berkelas kepada masyarakat luas sebagai bentuk dukungan pembangunan potensi daerah," katanya, seperti dilansir dari Antara. 

Acara ini juga diharapkan dapat meningkatkan angka kunjungan wisatawan ke Bantul yang secara langsung sekaligus meningkatkan angka pendapatan daerah.

Mengenal Gumuk Pasir 

Kabupaten Bantul dikenal dengan potensi kekayaan alam pesisir selatan yang sangat kental keterikatannya dengan Keraton Mataram. Salah satunya adalah Gumuk Pasir Parangtritis yang merupakan salah satu ekosistem unik di DIY.

"Gumuk pasir di kawasan Parangtritis ini bertipe barchan yang merupakan satu-satunya gumuk pasir bertipe barchan di Asia Tenggara. Karena keunikannya ini, gumuk pasir Parangtritis sangat penting untuk dilestarikan," katanya.

Gumuk pasir ini terbentuk oleh sistem proses geologi modern pada masa Gunungapi Merapi. Proses pembentukannya dipengaruhi oleh angin, material Gunung Merapi, patahan graben Bantul, serta Sungai Opak dan Sungai Progo yang membawa material dari Gunung Merapi. Selain peristiwa geologi itu, di wilayah ini juga terdapat sistem hidrotermal aktif yang salah satunya tercermin dari terdapatnya mata air panas di pemandian air panas Parang Wedang yang dekat dengan gumuk pasir.

Saryadi memandang hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri untuk dikembangkan dan dikenalkan kepada masyarakat luas. Salah satunya dengan Simfoni Gumuk Pasir September ini. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus