Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tasikmalaya - Seorang pelajar di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, tewas di pinggir jalan Letjen Mashudi, tepatnya di Kampung Negla, Kelurahan Setiajaya, Kecamatan Cibeureum, pada Ahad, 22 September 2024, dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Sedangkan seorang pelajar lainnya mengalami luka dan masih menjalani perawatan medis di rumah sakit setempat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Korban meninggal berinisial GG yang merupakan siswa kelas 8 di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dia mengalami luka serius di bagian kepala. "Jasad korban sudah kami bawa ke rumah sakit Polri di Bandung untuk dilakukan autopsi," ujar Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Tasikmalaya, Ajun Komisaris Herman Saputra, dihubungi Tempo, pada Ahad, 22 September 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Herman mengaku hingga saat ini polisi belum dapat memastikan penyebab kematian korban. Alasannya karena belum cukup bukti untuk menyimpulkan kasus tersebut apakah disebabkan kecelakaan lalulintas atau akibat penganiayaan. Barang bukti yang baru diamankan berupa motor korban dengan kondisi rusak.
Tim penyidik pun belum dapat mengorek informasi dari korban selamat. Hingga saat ini teman korban itu masih mengalami trauma. "Beberapa saksi sudah kami mintai keterangannya tapi untuk memastikan penyebab kematian korban, kita tunggu hasil autopsi dari tim forensik," ujar Herman.
Evi, 55 tahun warga di sekitar lokasi kejadian menyebutkan bahwa sebelumnya dirinya mendengar keributan sekelompok remaja. Mereka datang ke lokasi kejadian dengan menggunakan sejumlah sepeda motor dengan suara knalpot bising.
Tak lama berselang terdengar suara benturan benda. Kelompok remaja itu pun bergegas meninggalkan lokasi kejadian. "Sebelum pergi saya mendengar mereka bilang, sudah, sudah ayo pergi," ujar Evi.
Menurut Evi, warga setempat baru mendatangi lokasi keributan setelah kelompok bermotor itu pergi. Warga pun berusaha menyelamatkan korban dan temannya ke rumah sakit terdekat.
Pilihan Editor: Pusdokkes Polri Temukan Kesamaan dari 7 Mayat di Kali Bekasi