Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
NAMA Ahmad Riyadh ikut mencuat dalam laporan pelanggaran kode etik hakim yang ditangani Komisi Yudisial. Ia memiliki firma hukum di Surabaya. Hingga kini, ia juga menjabat Executive Committee Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. Selain disebutkan dalam laporan soal traktiran hakim, nama Riyadh muncul dalam surat dakwaan kasus suap hakim agung nonaktif Gazalba Saleh yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi. Kasus tersebut tengah ditangani Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta. Ia menjawab sejumlah pertanyaan lewat keterangan tertulis dan memberi tambahan lewat pesan WhatsApp pada Rabu dan Kamis, 8-9 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Benarkah Anda pernah mentraktir petinggi Mahkamah Agung dan sejumlah hakim di Surabaya?
Saya pernah membaca berita mengenai laporan kasus dugaan pelanggaran etik sejumlah hakim yang ditraktir makan di Surabaya oleh pengacara. Seingat saya, nama pengacara dan restorannya tidak disebut. Saya tidak mengerti mengapa saya dikaitkan dalam kasus itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Informasi yang diperoleh Tempo menyebutkan pertemuan itu berlangsung di satu ruangan di restoran Layar Seafood, Surabaya. Apa tanggapan Anda?
Pernah ada wartawan yang bertanya soal kehadiran saya di restoran Layar. Saya sampaikan bahwa saya sering makan di restoran itu. Tapi saya membantah jika disebut pernah mentraktir makan malam pimpinan Mahkamah Agung di restoran tersebut.
Dalam surat dakwaan kasus Gazalba Saleh, nama Anda ditulis menjadi perantara penerima suap. Benarkah tuduhan itu?
Maaf, saya belum bisa memberikan jawaban atas dugaan peran saya dalam perkara tersebut. Sampai saat ini saya belum pernah menyampaikan keterangan dalam persidangan sebagai saksi. Pada saatnya nanti saya jelaskan.
Mengapa tak mengklarifikasi meski nama Anda ditulis terang benderang dalam materi dakwaan?
Ingin rasanya saya memberikan jawaban agar laporan Tempo komprehensif dan berimbang. Namun saya tidak ingin keterangan saya di luar persidangan mengganggu proses hukum yang tengah menyeret hakim agung nonaktif Gazalba Saleh.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo