Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SETELAH memastikan 16 tersangka, Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung menetapkan lima tersangka anyar dalam kasus korupsi tata niaga timah pada Jumat, 26 April 2024. Di antara lima orang itu, terdapat pejabat dan mantan pejabat Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kepulauan Bangka Belitung. Sebelumnya penyidik menetapkan official ownership CV Venus Inti Perkasa, Tamron Tamsil; Direktur Utama PT Refined Bangka Tin (RBT) Suparta; serta pengusaha Harvey Moeis dan Helena Lim sebagai tersangka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penyidik sudah memeriksa 158 saksi sejak kasus ini mulai diselidiki pada 12 Oktober 2024. Salah seorang saksi itu adalah pengusaha Robert Bonosusatya. Pria yang kerap disapa RBT itu merupakan teman Tamron, Suparta, Harvey, dan Helena.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Penyidikan Jampidsus Kuntadi mengatakan timnya menganggap pemeriksaan terhadap Robert penting untuk membuat sejumlah informasi menjadi terang. Ia mengklaim penyidik akan terus mencari pihak lain yang terlibat dalam kasus ini. Berikut ini petikan wawancaranya dengan wartawan Tempo, Lani Diana, Fajar Pebrianto, Moh. Khory Alfarizi, dan Advist Khoirunikmah, di kantornya di kantor Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, pada Kamis, 25 April 2024.
Apakah penyidikan kasus korupsi tata niaga timah di PT Timah masih akan berkembang?
Penanganan kasus timah ini kan lebih sebagai upaya menghentikan kerusakan yang sudah masif sekali. Kalau tidak segera ditindak, akan lebih parah. Selanjutnya kami akan berfokus pada tata kelola, apa sih manfaatnya bagi masyarakat.
Seberapa masif kerusakan tersebut?
Kalau kita lihat data statistik, jumlah anggota masyarakat sekitar yang terkena dampak sangat signifikan. Kami juga berusaha mendorong terciptanya iklim yang sehat. Kalau dibiarkan, kasihan pengusaha yang berbisnis dengan baik lalu kalah berkompetisi karena ada permainan sekelompok orang.
Apakah Kejaksaan Agung sudah mengetahui siapa dalang kasus korupsi timah?
Yang jelas, kami mengungkap perkara ini seoptimal dan seutuh mungkin. Saya tidak berbicara apakah sudah mencium atau mengantongi siapa dalang perkara ini, nanti menjadi fitnah. Tugas kami mencari alat bukti.
Apa peran Robert Bonosusatya dalam kasus ini?
Kami berusaha menggali semua dan sedalam-dalamnya supaya peristiwa ini menjadi terang. Setelah terang, kami akan mengevaluasi sejauh mana perbuatan tersebut, apakah beririsan dengan peristiwa pidana atau justru ada di dalam pusaran pidana, itu tahapan berikutnya.
Kenapa Robert ikut diperiksa sebagai saksi?
Ada urgensi yang harus kami klarifikasi kepada dia. Tujuan pemeriksaan saksi adalah membuat terang. Apa yang dibuat terang, itu ranah penyidikan. Tapi pemeriksaan-pemeriksaan itu tidak bisa serta-merta diartikan bahwa dia terlibat. Bahwa ada kepentingan atau urgensi dari penyidik untuk meminta keterangan, pasti ada. Tapi apa kaitannya, tentu saja tidak bisa saya sampaikan.
Apakah benar salah satu penyidikan berfokus pada aliran uang PT Refined Bangka Tin ke Robert?
Saya tidak tahu.
Bagaimana hubungan antara Harvey Moeis dan PT RBT?
HM diduga pihak yang mengkoordinasi perusahaan-perusahaan timah untuk bekerja sama dengan PT Timah. Ia mendapat manfaat dari perannya itu.
Berapa keuntungan yang diterima Harvey?
Pasti dapat dari kegiatan tersebut. Yang jelas ia mendapatkan manfaat.
Petugas berjaga di dekat mobil Rolls Royce milik Harvey Moeis di halaman Kejaksaan Agung, 2 April 2024. Tempo/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Harvey meminta perusahaan menyisihkan keuntungan PT RBT untuk kegiatan sosial?
Itu kan alasan, tapi kita lihat sendiri tidak ada CSR (corporate social responsibility).
(Catatan: Pengacara Harvey Moeis, Harris Arthur Hedar, menyebutkan kliennya akan membuktikannya di pengadilan.)
Jadi ke mana uang tersebut mengalir?
Tidak bisa saya sampaikan. Yang jelas ada pengumpulan dana yang disebut dana CSR.
Lalu bagaimana peran Helena Lim yang juga sudah menjadi tersangka?
Ia sebagai pihak yang terlewati melalui money changer miliknya. Ia tahu bahwa uang yang ditukar berasal dari barang tidak halal.
Apa kesulitan Kejaksaan Agung dalam kasus ini?
Ini kasus biasa, tapi berskala besar. Tentu saja effort yang dikeluarkan lebih besar, sementara jumlah penyidik terbatas.
Apakah Kejaksaan Agung akan terus mencari orang-orang penting yang terlibat dalam korupsi timah?
Kejaksaan selalu berupaya mengungkap kasus secara utuh karena tujuannya adalah perbaikan tata kelola. Kalau tidak utuh, tidak akan terbuka. Kami tidak melihat orang per orang. Kami melihat ada kejahatan di sana yang harus kami benahi.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini berjudul "Ada Urgensi untuk Memeriksa Robert Bonosusatya"