Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hukum

Konflik Tambang Emas Milik Sandiaga Uno di Gorontalo

Perusahaan Sandiaga Uno dan Boy Thohir berkonflik dengan tambang emas rakyat. Uang tali asih dianggap tak layak.

19 November 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PULUHAN pondok itu telah menjelma menjadi perkampungan kecil. Tiap rumah terdiri atas dua lantai yang hampir seluruhnya dibangun menggunakan papan kayu. Di lantai bawah, sebuah mesin tromol menderu melakukan amalgamasi, metode untuk memecah, mencuci, dan menyaring material emas dengan merkuri. Aktivitas tambang emas rakyat ini telah berlangsung selama ratusan tahun di sekitar Gunung Pani, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setiap pemilik tambang biasanya mempekerjakan kabilasa, istilah untuk menyebut pekerja tambang. Tugas mereka menggangsir bebatuan emas dari lubang tambang untuk digiling di mesin tromol. Mereka menyebut gua-gua tambang yang digali sedalam 40-50 meter tersebut sebagai “lubang rep”. “Lubang seperti ini bisa menghasilkan berkilo-kilo emas,” kata koordinator Forum Persatuan Ahli Waris Penambang Pohuwato, Subroto Pakaya, ketika menunjukkan terowongan lubang tambang pada Rabu, 1 November lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Subroto mewarisi lubang rep tersebut dari nenek moyangnya. Ia menguasai lima titik lubang tambang yang dikelola bersama anaknya. Lokasinya berada di Ilona Kanan, salah satu bagian Gunung Pani. Wilayah tersebut masuk 100 hektare area konsesi izin usaha pertambangan operasi produksi (IUP OP) milik PT Puncak Emas Tani Sejahtera.

Lokasinya terletak di antara Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, dan Desa Karya Baru, Kecamatan Dengilo. PT Puncak Emas dibentuk oleh korporasi PT Merdeka Copper Gold Tbk bersama Koperasi Unit Desa Dharma Tani Marisa, kelompok usaha lokal yang berdiri di Pohuwato sejak 23 Februari 1982.

PT Merdeka Copper merupakan perusahaan tambang emas yang dimiliki oleh PT Saratoga Investama Sedaya, perusahaan milik Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dengan kepemilikan saham 18,34 persen. Di akta perusahaan juga muncul nama Garibaldi Thohir alias Boy Thohir, kakak Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, dengan saham 7,35 persen. Selain dimiliki keduanya, saham PT Merdeka dipegang beberapa perusahaan lain.

Ekskavator Proyek Emas Pani sedang memperluas jalan di sekitar Gunung Pani, 26 Oktober 2023. Tempo/ Verrianto Madjowa

Tempo berupaya meminta penjelasan dari Sandiaga Uno selaku pemilik PT Saratoga Investama Sedaya. Namun tak ada jawaban. Adapun staf khususnya, Yuga Aden, menyarankan Tempo menghubungi Head of Corporate Communications PT Saratoga Investama Sedaya, Catharina Latjuba, mengingat Sandiaga dikatakan sudah melepaskan semua jabatan di perusahaan sejak menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. “Kami akan berikan jawaban secepatnya, ya,” tulis Catharina.

Permintaan konfirmasi turut dikirim kepada Boy Thohir. Namun ia tak merespons permintaan wawancara. Presiden Direktur PT Puncak Emas dan PT Gorontalo Sejahtera Mining, Boyke Abidin, secara tertulis menjelaskan, Boy Thohir dan Sandiaga Uno adalah bagian dari shareholder perusahaan. “Tapi mereka tidak di manajemen perusahaan,” kata Boyke.

Mulanya izin konsesi 100 hektare itu dipegang oleh KUD Dharma Tani Marisa melalui penerbitan IUP OP Bupati Pohuwato Nomor 316/13/X/2009 pada 23 November 2009. Koperasi lantas bekerja sama dengan perusahaan tambang asal Australia yang bernama One Asia Resources.

Pada 2013, KUD Dharma Tani memutus kerja sama dengan One Asia karena pertimbangan mitranya tidak bisa memenuhi permintaan pinjaman senilai Rp 10 miliar. Fase ini merupakan cikal perpecahan di tubuh koperasi hingga berujung pada gugatan hukum dan perebutan hak konsesi.

Lepas dari kerja sama One Asia, KUD Dharma Tani menjalin kontrak dengan PT J Resources Asia Pasifik melalui anak usaha PT Gorontalo Sejahtera Mining. PT Gorontalo juga tengah memegang konsesi kontrak karya seluas 14.570 hektare di lokasi yang beririsan dengan wilayah konsesi KUD Dharma Tani.

Kerja sama di antara keduanya lalu melahirkan PT Puncak Emas Tani Sejahtera. Ujungnya adalah peralihan konsesi seluas 100 hektare dari koperasi kepada PT Puncak Tani melalui surat IUP OP dari Gubernur Gorontalo Nomor 351/17/IX/2015 pada 4 September 2015.

Pada 2021, PT Merdeka Copper membeli saham PT J Resources yang ada pada PT Gorontalo Sejahtera sebanyak 50,1 persen dan PT Pani Bersama Jaya sebesar 66,7 persen. Dengan begitu, IUP PT Pani dan Kontrak Karya Pani digabung menjadi satu melalui Proyek Emas Pani.

Proyek Emas Pani lantas menjalankan pengeboran eksplorasi yang berada di wilayah existing pertambangan rakyat tak berizin. Pada 2022, korporasi mulai memberikan tali asih atau uang pengganti agar penambang liar segera hengkang dari wilayah konsesi.

Jumlah titik lokasi penambang lokal mencapai 2.135 lokasi yang tersebar di antara area konsesi milik PT Puncak Emas dan PT Gorontalo Sejahtera. “Masing-masing titik bisa menghasilkan rata-rata 2 ons emas per bulan atau Rp 170 juta,” ucap Subroto Pakaya.

Sun Abas, 61 tahun, salah satu penambang, menyebutkan masalah muncul ketika korporasi pengelola Proyek Emas Pani memberi ganti rugi tak layak kepada penambang lokal. Sun mengklaim memiliki lima titik tambang di sekitar Gunung Pani. Ia hanya menerima ganti rugi Rp 2,5 juta untuk tiap titik tambang miliknya. “Uang tali asih itu sangat tidak sesuai dengan kandungan emas, karena saya bisa memperoleh 6 gram emas per pekan,” kata Sun.

Proses pemberian uang tali asih juga dinilai menyulitkan lantaran Sun dan penambang lain wajib mengajukan proposal. Sun harus merogoh koceknya Rp 1,5 juta agar mendapatkan uang tali asih. Mereka juga diminta hengkang dari lokasi tambang dan mencari pekerjaan lain.

Pembayaran tali asih yang dinilai tak layak ini pada akhirnya memicu konflik. Pada 21 September lalu, ribuan orang berdemonstrasi hingga berujung pembakaran kantor Proyek Emas Pani dan kantor Bupati Pohuwato.

Massa menuntut perusahaan mengembalikan lokasi pertambangan kepada sekitar 2.200 penambang di Gunung Pani dan sekitarnya. Mengatasnamakan Forum Persatuan Ahli Waris Penambang Pohuwato, demonstran mulanya berarak mendatangi kantor PT Puncak Emas di Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, bagian dari area Gunung Pani. Mereka melempari kantor PT Puncak Emas dan akhirnya melakukan pembakaran. Kepolisian lantas menetapkan 35 orang sebagai tersangka kerusuhan.

General Manager Corporate Communications PT Merdeka Copper Gold Tom Malik menyebutkan tragedi itu mengakibatkan gudang penyimpanan batuan mineral Proyek Emas Pani ludes terbakar. Padahal gudang penyimpanan tersebut berisi sampel hasil pengeboran ratusan titik di Gunung Pani. “Di gudang itulah terdapat sampel estimasi kandungan deposit Proyek Emas Pani,” ujar Tom.

Kantor bupati di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, yang dibakar massa pada 21 September 2023. Antara/Mohammad Halid

PT Merdeka melalui PT Puncak Emas mengklaim sudah menyelesaikan pengeboran sepanjang 60.923 meter pada September 2023. Rencananya terdapat tambahan 14 ribu meter pengeboran hingga Desember mendatang. Dalam laporan mereka, PT Merdeka mengecam aksi anarkistis yang merugikan aktivitas eksplorasi anak usahanya pada PT Puncak Emas dan PT Gorontalo.

Presiden Direktur PT Puncak Emas dan PT Gorontalo Sejahtera, Boyke Abidin, membantah klaim penambang yang menyebutkan uang tali asih hanya Rp 2,5 juta untuk tiap pemilik tambang. Menurut dia, besaran tali asih variatif bergantung pada hasil verifikasi dan validasi di lapangan. “Verifikasi itu melibatkan perwakilan perusahaan, tokoh masyarakat, penambang tradisional, penegak hukum, dan forum koordinasi pimpinan daerah kabupaten ataupun provinsi,” tutur Boyke lewat jawaban tertulis.

Boyke tak menyebutkan nilai nominal yang diberikan perusahaannya kepada pemilik lokasi tambang. Dia hanya menjelaskan program tali asih dimulai pada Desember 2022. Pada tahun tersebut, mereka juga mulai membantu penambang untuk beralih pekerjaan. Di antaranya lewat pemberian 350 ekor sapi untuk 212 penambang rakyat, pembangunan tambak ikan, bisnis burung walet, dan pelatihan kerja dengan menggandeng Institut Pertanian Bogor atau IPB University, Jawa Barat. Boyke juga mengklaim menggandeng balai pelatihan kerja untuk mempermudah peralihan ke berbagai jenis pekerjaan.

Perusahaan itu juga memastikan program tali asih tak dimaksudkan sebagai ganti rugi. Hal ini mengingat PT Merdeka Copper merasa tidak memiliki kewajiban membeli lokasi tambang rakyat lantaran kegiatan mereka tak berizin. Dana program tali asih ini telah diberikan kepada 2.200 penambang yang tergabung dalam 48 kelompok pertambangan tradisional. Kini korporasi juga tengah memverifikasi 2.135 proposal tambahan yang diajukan pekerja tambang. Di antaranya para pemilik talang atau penyaring bebatuan, mesin tromol, dan beberapa jenis pekerjaan lain.

Wakil Ketua KUD Dharma Tani Bidang Hubungan Masyarakat Rahmat Buluati mengatakan program tali asih PT Merdeka dimaksudkan untuk mengalihkan kegiatan penambangan emas ke usaha lain. Terbukti, sudah banyak yang dibayar serta mengembangkan ternak sapi dan sarang burung walet. Apalagi lokasi tambang di Gunung Pani sudah berskala industri dengan kedalaman mencapai 300 meter di bawah tanah yang bakal berisiko bagi aktivitas pertambangan rakyat.

Wakil Bupati Pohuwato Suharsi Igirisa mengatakan lembaganya sudah mempertemukan penambang lokal dengan perusahaan. Ia antara lain membantu mediasi pemberian tali asih kepada penambang. Hanya, mediasi belum menghasilkan kesepakatan. “Hingga akhirnya peristiwa pembakaran itu terjadi pada 21 September lalu yang berdampak pada pembakaran kantor bupati,” ucap Suharsi, Kamis, 2 November lalu.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Riky Ferdianto dan Verrianto Madjowa dari Gorontalo berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Berebut Emas di Gunung Pani"

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus