Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengaku bertanggung jawab atas pembakaran kios dan pom bensin di Paniai, Papua Tengah, Selasa. Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya Brigadir Jenderal Undius Kogeya dan Panglima TPNPB Kodap XIII Paniai Mathius Pigai menyatakan bertanggung jawab atas peristiwa itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Juru bicara Komando Nasional TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan peristiwa pembakaran itu berawal dari pembunuhan pemilik kios di perbatasan Kota Enarotali-Kabupaten Madi yang diduga sebagai anggota TNI. Kelompok kriminal bersenjata (KKB) itu kemudian membakar kios milik korban.
“TNI-Polri masuk dan baku tembak berlangsung pada jam 11.54,” kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu, 22 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam kontak tembak itu, satu anggota Kodap VIII Intan Jaya, Detius Kogoya, 21 tahun, tewas. Tapi, Sebby mengatakan jenazah korban tidak bisa dievakuasi karena berada di tengah-tengah baku tembak.
Usai kontak tembak itu, pembakaran kios terjadi pada pukul 14.51. “Sejumlah kios panjang serta pom bensin dibakar oleh pasukan TPNPB,” kata dia.
Sebelumnya dikabarkan sejumlah bangunan di Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah, menjadi sasaran pembakaran sekelompok orang pada Selasa, 21 Mei 2024. Hingga Rabu pagi, 22 Mei 2024 sekitar pukul 08.00, TNI-Polri dan TPNPB-OPM masih terlibat kontak senjata.
Kepala Operasi Damai Cartenz-2024 Komisaris Besar Faizal Ramadhani menuding pelaku pembakaran SPBU dan kios itu adalah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Paniai pimpinan Undius Kogoya. "Kejadian bermula saat dua orang KKB mendatangi salah satu kios milik saudara Arwin pada pukul 21.35 WIT," kata Faizal dalam keterangan tertulis, Rabu, 22 Mei 2024.
Satu dari dua orang KKB itu kemudian mengeluarkan senjata api dan melepaskan tembakan. Beruntung Arwin bisa menyelamatkan diri ke dalam rumah sehingga tidak terkena peluru. "Identitas dua orang KKB masih dalam penyelidikan," kata Faizal.