Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mahathir Mohamad berusia 98 tahun pada 20 Desember 2023. Sosoknya tidak bisa dilepaskan dari dinamika politik di Malaysia. Mahathir memegang posisi penting sebagai perdana menteri dengan menjabat selama dua kali, periode pertama (1981-2003) dan periode kedua (2018-2020).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari laman Britannica, Mahathir Mohamad Perdana Menteri Malaysia ke-7 ini lahir pada 20 Desember 1925 di Alor Setar, Negara bagian Kedah di Malaysia Utara. Ia kemudian memiliki gelar lengkap Datuk Seri Mahathir bin Mohamad.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari buku Mahathir Mohamad & Aceh oleh Abdul Manan dan Rahmad Syah Putra, ia merupakan anak bungsu dari sembilan bersaudara, dari pasangan Mohammad bin Iskandar dan Wan Tempawan binti Wan Hanaf. Semasa kecilnya ia habiskan di negeri Kedah. Mahathir Mohamad kecil terlahir di keluarga yang sederhana, ayahnya yang merupakan seorang guru yang dihormati di sebuah sekolah Bahasa Inggris.
Mahathir menempuh pendidikan di Sultan Abdul Hamid College dan Universitas Malaya di Singapura, tempat ia belajar kedokteran. Setelah lulus pada 1953, ia bekerja sebagai petugas medis pemerintah hingga 1957 sebelum membuka praktik sendiri.
Keterlibatan Mahathir Mohamad dalam bidang politik bermula pada tahun 1950-an, dimana Mahathir Mohamad kala itu sangat banyak menyuarakan berbagai komentarnya dalam bentuk opini dan esai menyangkut isu-isu sosiopolitik negara.
Namanya begitu dikenal setelah Pemilihan Raya Umum Malaysia 1964. Dimana saat itu ia pertama kali terpilih menjadi anggota parlemen pada 1964 sebagai anggota United Malays National Organisation (UMNO), partai dominan dalam koalisi pemerintah yang berkuasa. Namun, pada 1969, Mahathir dikeluarkan dari UMNO setelah pembelaannya yang kuat terhadap nasionalisme etnis Melayu membuatnya berkonflik dengan Perdana Menteri Tunku Abdul Rahman.
Pada 1970, Mahathir bergabung kembali dengan UMNO dan terpilih sebagai Dewan Tertingi pada 1972 dan pada 1974, Mahathir Muhammad lolos ke parlemen. Pada tahun yang sama, Mahathir Muhammad diangkat sebagai menteri pendidikan. Pada 1976 dirinya didapuk sebagai wakil perdana menteri. Kemudian, pada Juni 1981 terpilih sebagai presiden UMNO. Puncaknya, Mahathir Muhammad dipercaya sebagai perdana menteri pada Juli 1981.
Mahathir menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia selama 23 tahun. Dalam kurun waktu tersebut, Mahathir menjadi saksi transisi Malaysia di berbagai bidang kehidupan. Selama Malaysia dipimpin oleh Mahathir Mohammad, negara tersebut mengalami kemajuan yang pesat di segala bidang. Di bawah kepemimpinannya, Malaysia menyambut banyak investasi asing, mereformasi struktur pajak, mengurangi tarif perdagangan, dan memprivatisasi banyak perusahaan milik negara. Mahathir berusaha menjembatani perpecahan etnis Malaysia dengan meningkatkan kemakmuran umum.
Pada 1991, Mahathir mereformasi Kebijakan Ekonomi Baru dengan Kebijakan Pembangunan Baru, menekankan pertumbuhan ekonomi secara umum dan penghapusan kemiskinan. Dengan masa jabatan selama 22 tahun, membuatnya dikenal sebagai pemimpin terpilih dengan jabatan terlama di dunia.
Secara resmi, Mahathir Mohamad pensiun dari PM Malaysia dan menyerahkan kepemimpinan kepada wakilnya Abdullah Ahmad Badawi pada 31 Oktober 2003. Sempat hilang dari muka publik, Mahathir kembali ke pemerintahan dan ditunjuk sebagai calon perdana menteri pada Januari 2018.
Empat bulan setelah penunjukan, Mahathir memenangkan 121 kursi di parlemen dan resmi dilantik sebagai perdana menteri untuk kedua kalinya pada 10 Mei 2018 oleh Raja Malaysia Sultan Muhammad V. Masa jabatan keduanya itu berlangsung hingga Februari 2020 sebelum mengundurkan diri dari pemerintahan.
Pilihan Editor: PM Mahathir Mundur Kirim Surat ke Raja Jam 1 Siang