Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat memperingatkan perusahaan Cina bahwa mereka akan menghadapi sanksi jika berusaha menghindari kontrol ekspor yang dikenakan pada Moskow seandainya Rusia menyerang Ukraina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, membuat pernyataan itu setelah Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan Cina dan Rusia telah mengoordinasikan posisi mereka di Ukraina selama pertemuan antara menteri luar negeri mereka di Beijing, Kamis, 3 Februari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami memiliki serangkaian alat yang dapat kami gunakan jika kami melihat perusahaan asing, termasuk yang ada di Cina, berusaha menggantikan posisi ekspor AS," kata Price dalam jumpa pers reguler, Kamis.
Negara Barat akan menjatuhkan sanksi pada Rusia jika menginvasi Ukraina dan Washington mengatakan pihaknya siap untuk menjatuhkan sanksi keuangan serta tindakan pengendalian ekspor.
Pejabat keamanan nasional Gedung Putih, Peter Harrell, sebelumnya mengatakan bahwa Washington sedang menyiapkan langkah-langkah pengendalian ekspor dengan sekutu di Asia, termasuk Jepang dan Korea Selatan.
Price mengatakan Rusia harus tahu bahwa hubungan yang lebih dekat dengan Beijing tidak akan menebus konsekuensi yang dikenakan sebagai tanggapan atas invasi.
"Jika Rusia berpikir bahwa hubungan dengan Cina akan bisa mengurangi dampak sanksi, itu tidak akan terjadi. Ini sebenarnya akan membuat ekonomi Rusia, dalam banyak hal, lebih rapuh," katanya.
Price mengatakan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi melakukan diskusi panjang tentang implikasi potensial dari tindakan Rusia terhadap Ukraina dalam panggilan telepon minggu lalu.
Diminta untuk mengomentari pernyataan Price, Liu Pengyu, juru bicara kedutaan Cina di Washington, mengatakan, "Kami telah mencatat laporan yang relevan. Menciptakan ketegangan tidak baik untuk meredakan krisis Ukraina, tetapi hanya menambah lebih banyak ketidakpastian di kawasan dan secara keseluruhan di dunia. Cina dengan tegas menentang hal ini.”
Kemenlu Cina sebelumnya mengatakan Wang bertemu dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov dan menyatakan "pemahaman dan dukungan" untuk posisi Rusia terkait hubungan dengan Amerika Serikat dan NATO.
Dikatakan kedua belah pihak mengkoordinasikan posisi mereka pada isu-isu regional yang menjadi perhatian bersama, seperti Ukraina, Afghanistan dan situasi di Semenanjung Korea.
Lavrov berada di Beijing bersama Presiden Vladimir Putin, yang akan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping pada hari Jumat sebelum menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing.
REUTERS