Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

AS Gelontorkan Rp 11 Triliun Lagi ke Ukraina setelah Invasi Rusia Masuki Fase Baru

Paket baru bantuan AS ke Ukraina mencakup peralatan militer seperti artileri berat, 144 ribu butir amunisi, dan drone taktis.

22 April 2022 | 09.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah mengesahkan US$ 800 juta atau sekitar Rp 11, 4 triliun bantuan militer tambahan untuk Ukraina, Kamis, 21 April 2022.

Biden menyebut ada peluang untuk menemukan jalan keluar dalam konflik ini, ketika Rusia menyiapkan panggung untuk fase berikutnya dalam perang.

Adapun paket baru itu akan mencakup artileri berat, 144.000 butir amunisi, dan drone taktis.

Politisi Partai Demokrat itu sebelumnya pada Rabu juga mengumumkan bantuan militer tambahan sebesar Rp 11,4 triliun. Paket bantuan mencakup sistem artileri, peluru artileri, pengangkut personel lapis baja dan helikopter.

Pengumuman dilakukan setelah Biden berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melalui sambungan telepon. Bantuan ini untuk meningkatkan pertahanannya terhadap serangan Rusia yang diperkirakan terjadi di timur negara itu.

Bantuan baru itu menambah jumlah total bantuan AS ke Ukraina sejak diserbu oleh Rusia. Hingga kini AS telah memberi bantuan lebih dari US$ 2,4 miliar atau Rp 34, 4 triliun. Paket bantuan di AS sendiri tidak memerlukan persetujuan kongres.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Rusia telah memulai Pertempuran Donbas di timur pada Senin. Menurut Zelensky, sebagian besar dari seluruh tentara Rusia berfokus pada serangan ini.

Saat wawancara dengan India Today, Selasa, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov juga menyatakan bahwa fase baru dari operasi khusus di Ukraina telah dimulai. Pernyataan ini seiring pertempuran berkecamuk di wilayah Donbas dan para pejabat Rusia mendesak warga sipil untuk melarikan diri.

Donbas telah menjadi medan pertempuran sejak 2014. Rusia Disebut-sebut menggunakan proxy di dua wilayah (Luhansk dan Donetsk) yang akhirnya mendeklarasikan diri dan diakui oleh Moskow.

Donbas merupakan wilayah industri di Ukraina, termasuk batu bara dan baja.

Salah satu misi Rusia untuk operasi militer di Ukraina itu sendiri adalah melindungi warganya yang berada di Donbas. Kremlin beberapa kali membantah melakukan kekerasan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus