Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Militer Nigeria mengerahkan pasukan ke seluruh wilayah untuk mengejar milisi Boko Haram yang diduga pelaku penculikan terhadap lebih dari seratus gadis sekolah di Negara Bagian Yobe, Rabu, 20 Februari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Laporan Al Jazeera, Jumat, 23 Februari 2018, menyebutkan murid-murid sekolah tersebut hingga saat ini belum ditemukan setelah diduga diambil paksa oleh Boko Haram, kelompok bersenjata yang ingin memberlakukan syariat Islam di Nigeria.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang anggota milisi setempat, atau dikenal sebagai CJTF, Baba Gana, memegang senjata saat ia duduk di belakang sebuah truk saat berpatroli di kota Maiduguri, Nigeria utara, 9 Juni 2017. Anggota CJTF sering berhasil menggagalkan aksi teror yang dilakukan oleh militan Boko Haram. REUTERS
Menurut Pemerintah Negara Bagian Yobe kepada media, Kamis, 22 Februari 2018, beberapa gadis yang menjadi korban penculikan sudah ditemukan oleh militer. "Perlu kami sampaikan bahwa beberapa informasi yang pernah kami terima ternyata tidak bisa dipercaya. Untuk itu, kami meminta maaf," kata juru bicara Gubernur Yobe, Abdullahi Bego.Sejumlah wanita Chibok yang diculik oleh militan Boko Haram dilepaskan setelah adanya pertukaran dengan sejumlah komandan militer di Kumshe, Nigeria, 6 Mei 2017. Kembalinya 82 anak perempuan tersebut melalui kesepakatan yang ditengahi oleh Swiss dan Komite Internasional Palang Merah. REUTERS/Zanah Mustapha
Pada Rabu dinihari, 21 Februari 20018, waktu setempat, Bego menuturkan beberapa gadis yang diculik teroris itu telah diselamatkan tentara gagah berani. Bego tidak memberikan keterangan jumlah gadis yang diselamatkan.
Polisi mengatakan kepada media, jumlah gadis yang diculik itu 111 orang. Mereka santri sebuah pondok pesantren di Dapchi, Negara Bagian Yobe, Nigeria. Jumlah persisnya sulit dikonfirmasi.