Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lin Hsin-I, delegasi Taiwan di forum kerja sama ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Lima, Peru, pada Sabtu, 16 November 2024, menyambut kedatangan Presiden Cina Xi Jinping hanya dengan lambaian tangan. Tidak ada jabatan tangan atau pembicaraan apapun. Hal ini memperlihatkan ketegangan memang sedang meningkat di kedua belah pihak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Taiwan hadir di KTT APEC atas nama Cina Taipe dan tidak mengirimkan presidennya ke pertemuan ini karena adanya keberatan dari Beijing. Taiwan mendapat tekanan dari Beijing dengan naiknya latihan militer di wilayah Taiwan, termasuk empat kali permainan tempur sejak 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KTT APEC adalah satu dari segelintir pertemuan internasional, di mana Taiwan dan Cina ambil bagian dan kesempatan bagi kedua belah pihak bisa berinteraksi meski hanya sekadar salam. Beijing menilai Taiwan adalah territorial Negeri Tirai Bambu tersebut dan tidak punya hak untuk membangun hubungan atas nama negara Taiwan dengan negara lain. Taiwan secara demokratis memiliki pemerintahan sendiri dan menolak klaim kedaulatan dari Beijing
Dalam sebuah acara konferensi pers, Lin mengatakan Taiwan melakukan pembicaraan bilateral dengan banyak anggota APEC. Namun dengan Presiden Xi, dia hanya memberikan gestur salam dari ujung ruangan, di mana para pucuk pimpinan berkumpul. Lin adalah Ketua Badan Investasi Taiwania Capital dan mantan menteri ekonomi Taiwan.
“Hanya gerakan salam, tak ada lebih dari itu,” kata Lin. Dia menambahkan juga tak ada jabatan tangan.
Kurangnya interaksi dengan Xi, sangat bertolak belakangan dengan sikap Lin yang mau rapat dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden sehari sebelumnya. Lin menggambarkan pertemuan itu sebagai tukar pikiran yang sangat hidup.
Amerika Serikat adalah pendukung penting bagi Taiwan dan pensuplai senjata ke sana. Hanya saja, Washington sudah memutuskan hubungan diplomatik dengan Taipe pada 1979 demi kebaikan Beijing. Pada tahun lalu, delegasi Taiwan Morris Chang, yang juga pendiri TSMC, juga bersikap sama. Chang hanya mau berbicara dengan Biden, tidak dengan Xi. Namun pada 2022, Chang mau berinteraksi dengan Xi dalam sebuah forum APEC di Bangkok. Ketika itu, Xi bertanya bagaimana kesehatan Chang, 91 tahun. Sebaliknya, Chang memberikan selamat pada Xi karena sukses menyelenggarakan Kongres Partai Komunis ke-20.
Sumber: Reuters
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini