Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Donald Trump Tunjuk Gadis Es Susie Wiles Jadi Perempuan Pertama Kepala Staf Gedung Putih

Donald Trump menunjuk Susie Wiles sebagai kepala staf Gedung Putih. Ia adalah perempuan pertama yang menduduki Kepala Staf Gedung Putih.

8 November 2024 | 11.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Donald Trump mengumumkan Susie Wiles, salah satu dari dua manajer kampanyenya, akan menjadi kepala staf Gedung Putih. Trump mempercayakan posisi puncak itu kepada Wiles selaku operator politik yang membantu Partai Republik memenangkan pemilihan umum Amerika Serikat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Reuters, Kamis, 7 November 2024, penunjukan Wiles merupakan yang pertama dari serangkaian pengumuman kepegawaian menjelang kembalinya Trump ke Gedung Putih pada tanggal 20 Januari 2025. Perempuan berusia 67 tahun itu akan menjadi wanita pertama yang menjabat sebagai kepala staf Gedung Putih.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebagai penjaga pintu bagi presiden, kepala staf Gedung Putih biasanya memiliki pengaruh yang besar. Orang tersebut mengelola staf Gedung Putih, mengatur waktu dan jadwal presiden, hingga menjaga kontak dengan departemen pemerintah serta anggota parlemen lainnya.

"Susie tangguh, cerdas, inovatif, dan dikagumi serta dihormati secara universal," kata Trump dalam sebuah pernyataan. "Saya tidak ragu bahwa dia akan membuat negara kita bangga."

Menurut laporan Reuters, Trump telah kembali ke klub Mar-a-Lago miliknya di Palm Beach, Florida, sejak mengalahkan Demokrat Kamala Harris dalam pemilihan hari Selasa. Kini, dia tengah mempertimbangkan sejumlah orang untuk mengisi jabatan penting dalam pemerintahannya. Banyak di antara mereka merupakan tokoh-tokoh yang dikenalnya sejak masa jabatannya sebagai presiden tahun 2017-2021.

Wiles merupakan seorang ahli strategi politik yang telah lama berkecimpung di Florida. Dia dianggap telah menjalankan operasi yang lebih disiplin untuk pencalonan presiden ketiga Trump dibandingkan dengan kampanye-kampanye sebelumnya.

Trump mengucapkan terima kasih kepada mereka berdua dalam pidato kemenangannya pada Rabu pagi. "Susie suka tinggal di belakang, percayalah," ujar Trump, saat ia berdiri di bagian belakang panggung. "Kami memanggilnya gadis es."

Dalam wawancara yang dilakukan Reuters pada Kamis pekan ini, beberapa orang yang pernah bekerja dengan Wiles mengatakan bahwa dia akan memberikan stabilitas dan nasihat bijak kepada Trump di Gedung Putih.

Trump mengganti empat kepala staf, jumlah yang banyak, selama masa jabatannya 2017-2021 saat mereka berjuang untuk mengendalikan presiden yang terkenal tidak disiplin itu. "Susie adalah wanita yang kuat dan pemimpin sejati dengan rekam jejak yang terbukti dalam menyelesaikan berbagai hal," tutur konsultan Partai Republik yang berkantor di Florida, David Johnson.

Sosok Susie Wiles, Pernah Bekerja untuk Ronald Reagen

Wiles sebelumnya bekerja pada kampanye presiden Ronald Reagan tahun 1980 dan membantu Gubernur Partai Republik Florida Ron DeSantis memenangkan pemilihan pada tahun 2018. Dia menjabat sebagai penasihat senior dalam pencalonan Trump tahun 2016 dan 2020.

Trump memilih Wiles daripada mantan Ketua DPR Kevin McCarthy, seorang Republikan California yang dekat dengan Trump dan sering berkunjung ke Mar-a-Lago.

Sumber Reuters mengatakan McCarthy juga bersaing dengan Brooke Rollins, yang merupakan mantan penjabat direktur Dewan Kebijakan Domestik Trump.

Selain itu, sekutu Trump yang kuat, Perwakilan Partai Republik New York Elise Stefanik, sedang dipertimbangkan untuk menjadi duta besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Adapun mantan Duta Besar AS untuk Jerman, Richard Grenell, yang merupakan penjabat kepala intelijen pada masa jabatan pertama Trump dan bersamanya saat ia baru-baru ini bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di New York, sedang dipertimbangkan untuk jabatan menteri luar negeri.

Senator Republik Bill Hagerty, mantan duta besar AS untuk Jepang, juga sedang dipertimbangkan untuk posisi itu. Dalam wawancaranya dengan CNN, Hagerty mengungkap pertimbangannya soal peran dalam pemerintahan Trump. "Saya akan menyerahkan spekulasi kepada para spekulator," ucapnya. 

Pilihan editor: Dipuji dalam Pidato Kemenangan Donald Trump, Berikut Profil Elon Musk

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus