Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Ivanovich Hamianin mengungkap latar belakang peluncuran prangko edisi khusus Presiden Prabowo Subianto pada Kamis, 7 November 2024, adalah bentuk rasa hormat dan cinta masyarakat Ukraina terhadap Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Perangko itu didedikasikan untuk pelantikan presiden Indonesia. Dan juga adalah suatu harapan warga Ukraina bisa memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Ukraina," kata Hamianin dalam keterangan tertulisnya, dikutip pada Senin, 11 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hamianin mengungkap prangko bergambar Prabowo berasal dari kelompok masyarakat Ukraina yang menaruh minat kepada Indonesia dan memutuskan membuat prangko itu. Salah satu penggagas prangko itu ialah Ukraine Initiative.
Prangko edisi Indonesia ini, bukanlah yang pertama kalinya dirilis. Sebelumnya, ada edisi Jenderal Sudirman dan Jayabaya. Dia berharap pranko edisi Prabowo yang baru diluncurkan ini dapat membawa dampak baik bagi kerja sama Indonesia-Ukraina.
"Yang penting, prangko itu diharapkan dibawa ke Indonesia untuk nanti bisa diberikan ke Bapak Prabowo," ujarnya.
Badan Pos Nasional Ukraina, Ukrposhta, meluncurkan prangko edisi khusus yang menampilkan Presiden Prabowo Subianto pada Kamis pekan ini. Peluncuran prangko ini terungkap lewat unggahan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kyiv, Ukraina.
Berdasarkan keterangan unggahan itu, peluncuran prangko Prabowo ini dilakukan berdasarkan masukan Ukraine Initiative. Prangko itu dirilis sebagai sambutan atas pelantikan Prabowo sebagai presiden Indonesia ke-8 menggantikan Joko Widodo.
"Hal ini merupakan bentuk penghormatan menyambut pelantikan Presiden RI ke-8. Kiranya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Ukraina semakin erat dan saling menguntungkan pada masa mendatang," demikian pernyataan resmi KBRI Ukraina di Instagram.
Prabowo dilantik secara resmi menjadi presiden RI pada 20 Oktober 2024. Dia memenangkan Pilpres 2024 setelah mengalahkan dua rivalnya, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Saat menjabat sebagai menteri pertahanan di era Jokowi, Prabowo pernah bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di sela forum pertahanan dunia, The IISS Shangri-La Dialogue, Singapura, pada Sabtu, 1 Juni 2024. Prabowo dan Zelensky membahas potensi peningkatan kerja sama bilateral hingga tantangan geopolitik yang mendesak.
“Salam hangat dan apresiasi kepada Presiden Ukraina atas inisiatif pertemuan hari ini, khususnya untuk membahas persoalan pertahanan,” ucap Prabowo, dikutip dari keterangan tertulis Kementerian Pertahanan, Minggu, 2 Juni 2024.
Indonesia dan Ukraina membuka peluang untuk berkolaborasi pada sektor industri pertahanan melalui transfer teknologi. Kementerian Pertahanan menyorot ini sebagai bukti keterbukaan antara Indonesia dan Ukraina dalam memperluas kerja sama.
“Di akhir pertemuan Menteri Prabowo menyatakan akan memperkuat komitmen Indonesia untuk membangun hubungan pertahanan yang kuat dan saling menguntungkan dengan Ukraina,” demikian keterangan Kementerian Pertahanan RI
Isu-isu kemanusiaan, khususnya situasi di Gaza, juga menjadi agenda pembahasan. Indonesia dan Ukraina sama-sama menekankan urgensi memberikan bantuan kemanusiaan dan memastikan akses ke populasi yang terdampak di zona konflik.
Di tengah tantangan keamanan global dan regional, Indonesia dan Ukraina menegaskan pentingnya menjaga perdamaian dan keamanan internasional. Kedua negara juga disebut sepakat perlunya melakukan dialog damai dan solusi melalui upaya diplomatik.
Dalam keterangan terpisah, Zelensky mengucapkan selamat atas kemenangan Prabowo dalam pilpres Maret lalu. “Kami menantikan dukungan Indonesia terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina,” kata Presiden Ukraina.
Daniel A. Fajri ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Kemenangan Trump: Ucapan Selamat dari Putin dan Presiden Palestina hingga Pengaruh terhadap Bitcoin
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini