Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Top 3 Dunia: Pete Hegseth Jadi Kandidat Menhan dan Indonesia-AS Memperkuat Kerja Sama

Top 3 dunia pada 13 November 2024, diurutan pertama berita soal Donald Trump yang mulai memilih calon menteri yang akan duduk dikabinetnya.

14 November 2024 | 08.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia pada Rabu, 13 November 2024, diurutan pertama berita mengenai Pete Hegseth yang diusulkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menduduki jabatan menteri pertahanan Amerika Serikat. Hegseth adalah sosok kontroversi di militer Amerika Serikat.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Diurutan kedua top 3 dunia, berita kunjungan kerja Presiden RI Prabowo Subianto ke Amerika Serikat. Dalam pertemuan dengan Presiden Joe Biden, kedua negara sepakat memperkuat kerja sama yang sudah ada dan menyepakati sejumlah inisiatif baru.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Donald Trump Tunjuk Pete Hegseth Jadi Kandidat Menteri Pertahanan

Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump pada Selasa, 12 November 2024, mengumumkan sudah memilih siapa sosok yang akan duduk di kuris menteri pertahanan Amerika Serikat. Tanpa menutup-nutupinya, Trump menyebut Pete Hegseth sebagai orang yang dimaksud. 

Hegseth adalah komentator di Fox News dan seorang veteran tentara, yang pernah mengutarakan apa yang disebutnya kebijakan ‘bangun’ para pucuk pimpinan Pentagon, termasuk pimpinan di tubuh militer. Jika pemilihan Hegseth disetujui Senat Amerika Serikat, maka itu akan menjadi hal baik bagi Trump yang berjanji ingin menyingkirkan jenderal-jenderal yang menuduh Trump mengejar kebijakan progresif dalam sejumlah level yang ditentang politikus konservatif. 

Penunjukan Hegseth juga dapat memicu konflik dengan C.Q Brown Kepala Staf Gabungan Militer Amerika Serikat yang seorang mantan pilot tempur dengan pengalaman di Pasifik dan Timur Tengah. Hegseth pernah menuduh Brown mengejar posisi radikalisme para politikus sayap kiri.  Namun Trump memuji Hegseth yang seorang veteran Angkatan Darat yang pernah bertugas di Afghanistan, Irak dan Teluk Guantanamo Kuba.      

Baca selengkapnya di sini

2. Prabowo Subianto dan Joe Biden Sepakati Inisatif Baru untuk Memperkuat Kerja Sama

Kunjungan kerja Presiden RI Prabowo Subianto ke Amerika Serikat (AS) pada Selasa, 12 November 2024, sekaligus menandai peringatan 75 tahun hubungan Indonesia - AS. Dalam kesempatan itu, Prabowo rapat dengan Presiden AS Joe Biden.

"Saya akan bekerja sangat keras untuk memperkuat hubungan Indonesia dan Amerika Serikat," kata Prabowo, Selasa, 12 November 2024, dikutip dari keterangan resmi Gedung Putih

Kepada Prabowo, Biden mengatakan pihaknya berharap dapat memperdalam kerja sama bidang keamanan, kemitraan strategis komprehensif, dan tingkat tertinggi di antara sekutu non-perjanjian, yang ditandatangani kedua negara pada 2023. Dalam kesempatan itu, Biden juga menyentil isu yang menjadi perhatian Washington, yakni kebebasan navigasi di Laut Cina Selatan.

Dalam website resminya, Gedung Putih menjelaskan sejak 2002, AS telah memberikan lebih dari $6,8 miliar (Rp106 triliun) dalam bentuk bantuan pembangunan, ekonomi, kesehatan, dan keamanan untuk mendukung upaya pembangunan Indonesia. Dana itu mencakup lebih dari $2,2 miliar untuk memajukan hasil pendidikan dan kesehatan dan lebih dari $1,4 miliar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, tata kelola yang demokratis, dan hak asasi manusia, termasuk dukungan untuk masyarakat sipil. 

Baca selengkapnya di sini

3. Imigrasi Malaysia Tangkap WNI Diduga Sindikat Penyelundup Migran

Departemen Imigrasi Malaysia (JIM) menangkap 29 warga negara Indonesia (WNI) termasuk satu di antaranya diduga sebagai “transporter” yang menjadi sindikat penyelundup migran dari Indonesia ke Malaysia.

Direktur Jenderal Imigrasi Malaysia Zakaria Shaaban dalam pernyataan media dikeluarkan di Putrajaya, Rabu, mengatakan penangkapan itu dilakukan dalam sebuah Operasi Khusus pada Senin (11/11) sekitar pukul 18.00 waktu Malaysia (pukul 17.00 WIB) di sekitar Kajang, Selangor, dan melibatkan tim petugas berbagai jajaran dari Divisi Intelijen dan Operasi Khusus Markas Imigrasi Putrajaya. 

Ia mengatakan berdasarkan informasi masyarakat dan intelijen selama dua pekan, tim operasi dikerahkan untuk bergerak menuju lokasi dan mengikuti kendaraan mencurigakan. Tim operasi menghentikan kendaraan tersebut di sebuah pemukiman yang digunakan sebagai “rumah singgah” dan berhasil menangkap seorang pria Indonesia bernama “Jon” yang diduga sebagai “transporter” berusia 42 tahun.

Baca selengkapnya di sini

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini3. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus