Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Enam Minggu Lagi, Jalur Gaza Kemungkinan Terjerumus dalam Kelaparan

Jalur Gaza bisa melampaui ambang batas kelaparan karena kerawanan pangan, kekurangan gizi dan kematian dalam enam minggu.

24 April 2024 | 21.42 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jalur Gaza bisa melampaui ambang batas kelaparan karena kerawanan pangan, kekurangan gizi dan kematian dalam enam minggu, kata seorang pejabat dari Program Pangan Dunia (WFP) pada Rabu, 24 April 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Hari ini kita semakin dekat dengan situasi kelaparan,” kata Gian Caro Cirri, direktur WFP di Jenewa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Ada bukti yang masuk akal bahwa ketiga ambang batas kelaparan – kerawanan pangan, kekurangan gizi dan kematian – akan dilewati dalam enam minggu ke depan.”

Sebuah laporan yang didukung PBB yang diterbitkan pada Maret mengatakan bahwa kelaparan akan segera terjadi dan kemungkinan besar akan terjadi pada Mei di Gaza utara dan dapat menyebar ke seluruh wilayah kantong tersebut pada Juli. Pada Selasa, seorang pejabat AS mengatakan risiko kelaparan di Gaza, terutama di wilayah utara, sangat tinggi.

Cirri berbicara pada peluncuran laporan Jaringan Global Melawan Krisis Pangan, sebuah aliansi aktor kemanusiaan dan pembangunan termasuk badan-badan PBB, Bank Dunia, Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Dalam laporannya, jaringan tersebut menggambarkan prospek Timur Tengah dan Afrika pada tahun 2024 sebagai hal yang sangat memprihatinkan karena perang Gaza dan terbatasnya akses kemanusiaan, serta risiko konflik menyebar ke tempat lain di wilayah tersebut.

“Sedangkan di Gaza, konflik mempersulit dan terkadang tidak mungkin menjangkau orang-orang yang terkena dampak,” kata Cirri.

“Kami perlu meningkatkan bantuan kami secara besar-besaran… Namun dalam kondisi saat ini, saya khawatir situasinya akan semakin memburuk.”

PBB telah lama mengeluhkan hambatan dalam mendapatkan bantuan dan mendistribusikannya ke seluruh Gaza dalam enam bulan sejak Israel memulai serangan udara dan darat terhadap kelompok militan Islam Hamas yang berkuasa di Gaza.

Israel membantah menghalangi pasokan bantuan kemanusiaan dan menyalahkan lembaga bantuan atas ketidakefisienan dalam distribusi.

Operasi militer Israel telah mengurangi sebagian besar wilayah berpenduduk 2,3 juta orang menjadi gurun dengan bencana kemanusiaan yang terjadi sejak 7 Oktober, ketika Hamas memicu perang dengan menyerbu ke Israel selatan.

Cirri mengatakan satu-satunya cara untuk menghindari kelaparan di Gaza adalah dengan memastikan pengiriman pasokan makanan segera dan setiap hari.

“Mereka menjual harta benda mereka untuk membeli makanan. Mereka seringkali berada dalam kemiskinan,” katanya.

“Dan jelas beberapa dari mereka sekarat karena kelaparan.”

REUTERS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus