Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wilayah Al-Jawf di Arab Saudi yang merupakan gurun pasir gersang, diselimuti salju untuk pertama kalinya. Departemen Cuaca Arab Saudi telah mengeluarkan peringatan cuaca buruk dalam beberapa hari mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hujan salju turun di Al-Jawf, Arab Saudi yang mengubah lanskap gurun gersang menjadi negeri ajaib musim dingin yang menakjubkan. Fenomena ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hujan lebat dan badai es melanda negara Kerajaan tersebut. Menurut Khaleej Times seperti dilansir dari NDTV, hujan lebat dan badai hujan es melanda sebagian wilayah tersebut, sehingga menyebabkan musim dingin dan dan menyelimuti daerah pegunungan.
Hujan salju tersebut telah menggemparkan media sosial. Para pengguna membanjiri akun mereka dengan foto dan video yang menakjubkan dari lanskap gurun yang tertutup salju.
Pusat Meteorologi Nasional (NCM) UEA mengaitkan hujan es baru-baru ini di wilayah tersebut dengan sistem tekanan rendah yang berasal dari Laut Arab dan meluas hingga ke Oman. Pola cuaca ini telah membawa udara yang mengandung banyak air ke wilayah yang biasanya kering, sehingga mengakibatkan perubahan signifikan dalam kondisi cuaca.
Akibatnya badai petir, hujan es dan hujan lebat telah melanda Arab Saudi serta Uni Emirat Arab. Wilayah yang selama ini kering, diguyur hujan lebat bahkan salju yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Departemen cuaca Arab Saudi telah mengeluarkan peringatan cuaca buruk untuk beberapa hari mendatang. Warga diperingatkan bersiap menghadapi kondisi buruk yang berkepanjangan.
Prakiraan cuaca memperkirakan badai petir disertai hujan lebat, hujan es, dan angin kencang. Kondisi ini dapat mengurangi jarak pandang, mengganggu perjalanan dan memengaruhi kehidupan sehari-hari. Para pejabat telah meminta warga untuk berhati-hati dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan karena cuaca yang tidak biasa ini.
Pilihan editor: Menang di Pilpres AS, Bagaimana Kelanjutan Kasus Pidana Donald Trump?