Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Indonesia akan Buka Konsulat Jenderal di Chengdu

Menlu Retno Marsudi mengatakan Indonesia akan membuka Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Chengdu, Provinsi Sichuan, Cina.

24 Agustus 2024 | 08.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan pemerintah akan membuka Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Chengdu, Provinsi Sichuan, Cina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Indonesia menyampaikan keputusan untuk membuka KJRI di Chengdu sebagai salah satu cerminan komitmen untuk terus meningkatkan hubungan bilateral," kata Retno di Beijing, Jumat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Indonesia meminta dukungan pemerintah Cina dalarem proses pembukaan Konsulat Jenderal di Chengdu," ujarnya.

Rencana tersebut disampaikan Retno usai bertemu dengan Menlu Cina Wang Yi dalam pertemuan Komisi Bersama Kerja Sama Bilateral ke-5 di Wisma Negara Diaoyutai, Beijing.

Saat ini, Indonesia sudah memiliki tiga perwakilan di Cina selain Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing yaitu KJRI Guangzhou, KJRI Shanghai dan KJRI Hong Kong.

Terkait arah hubungan bilateral Indonesia pada pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subiatno dan Gibran Rakabuming Raka, Menlu Retno mengungkapkan keyakinannya pemerintahan baru tetap akan menjaga hubungan baik dengan Cina.

"Karena sebelum saya ke sini, presiden terpilih juga sudah ke sini (Beijing) dan beliau sudah menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan kerja sama yang sudah cukup baik dengan Cina," kata Retno, mengungkapkan.

Presiden RI terpilih Prabowo Subianto berkunjung Cina pada 31 Maret-2 April 2024 dalam kapasitasnya sebagai menteri pertahanan. Ia bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping, Perdana Menteri Li Qiang, serta Menteri Pertahanan Cina Laksamana Dong Jun.

Palestina dan Myanmar

Selain isu bilateral, kata Retno, ia dan Menlu Wang Yi membicarakan isu regional dan internasional --  termasuk Palestina dan Myanmar.

"Terkait dengan isu Palestina, saya mengapresiasi disepakatinya Beijing Declaration sebagai langkah maju mendorong rekonsiliasi dan kesatuan Palestina," kata Retno.

Menlu RI menilai persatuan di antara faksi-faksi di Palestina sangat penting artinya bagi perjuangan bangsa Palestina.

"Indonesia dan Cina memiliki kesamaan sikap mengenai pentingnya terwujudnya gencatan senjata, akses bantuan kemanusiaan tanpa halangan, dan terciptanya two state solution," ujarnya.

Menyangkut Myanmar, Retno menyampaikan apresiasi Indonesia atas dukungan Cina pada sentralitas ASEAN dalam mendorong proses perdamaian.

"Saya tekankan pentingnya implementasi Five Point Consensus sebagai rujukan utama bagi upaya membantu Myanmar kembali ke situasi damai dan demokrasi," katanya.

"Saya dan Menlu Wang Yi juga sepakati bahwa berbagai upaya yang dilakukan oleh para pihak yang lain untuk membantu Myanmar harus dilakukan melalui koordinasi dengan ASEAN," ujar Retno.

ANTARA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus