Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri luar negeri Iran memperingatkan Israel agar tidak melancarkan serangan. Ia mengatakan pada Selasa bahwa setiap serangan terhadap infrastruktur Iran akan dibalas dengan lebih kuat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Iran menyerang Israel minggu lalu dengan serangkaian rudal. Israel telah berjanji untuk membalas serangan Iran tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami merekomendasikan rezim Zionis (Israel) untuk tidak menguji resolusi Republik Islam. Jika ada serangan terhadap negara kami, respons kami akan lebih kuat," kata Araqchi dalam pidato yang disiarkan televisi.
Dia melanjutkan, serangan apa pun terhadap infrastruktur Iran akan dibalas dengan balasan yang lebih kuat. "Musuh-musuh kami tahu target macam apa di dalam rezim Zionis (Israel) yang berada dalam jangkauan kami," ujar Araqchi.
Menteri perminyakan Iran mendarat di Pulau Kharg, rumah bagi terminal ekspor utama negara itu. Ia mengadakan pembicaraan dengan seorang komandan angkatan laut pada hari Minggu, menurut laporan situs web berita kementerian perminyakan Shana.
Sebelumnya, Iran meluncurkan rudal balistik ke Israel pada Selasa, 1 Oktober 2024 sebagai pembalasan atas serangan Israel terhadap pembunuhan pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah di Lebanon pekan lalu. Menyusul serangan tersebut, Garda Revolusi Iran menyampaikan pesan ancaman akan memberikan serangan yang lebih merusaka apabila Israel membalasnya.
"Lebih menghancurkan dan merusak,” demikian bunyi pesan Garda Revolusi Iran.
Berdasarkan pengumuman dari radio militer Israel, disebutkan terdapat 200 rudal yang telah diluncurkan oleh Iran. Akibat serangan tersebut, suara ledakan dan sirine alarm terdengar di Tel Aviv.
Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Jakarta telah angkat bicara usai serangan yang dilancarkan Iran terhadap Israel pada Selasa ini. Iran menilai serangan itu sebagai bentuk pembelaan diri terhadap Israel setelah menahan diri dalam waktu yang cukup lama.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Rabu, 2 Oktober 2024, Kedutaan Besar Iran menilai serangan itu sebagai tanggapan terhadap tindakan agresif rezim Zionis, termasuk pelanggaran terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Republik Islam Iran.
Kedutaan Besar Iran juga menyebut serangan terhadap Israel juga berhubungan dengan kematian Ketua Biro Politik Gerakan Hamas di Teheran, Ismail Haniyeh, yang merupakan tamu resmi pemerintah Republik Islam Iran. Serangan itu juga merupakan balasan atas tewasnya Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon, Sayyid Hassan Nasrallah, dan penasihat militer senior Iran di Beirut, Jenderal Nilforushan.
REUTERS | TEMPO.CO
Pilihan editor: Hizbullah Serang Israel, Gelombang Serangan Balasan Tel Aviv Menggempur Lebanon