Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kanselir Jerman Angela Merkel, Kamis, 22 Februari 2018, mengutuk Suriah karena melakukan pembunuhan massal terhadap warga sipil tak berdosa. Jerman minta Rusia memainkan pengaruhnya di Suriah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Apa yang kami lihat baru-baru ini di Suriah, rezim berperang bukan melawan kaum teroris melainkan melawan rakyatnya sendiri. Rezim membunuh anak-anak, menghacurkan rumah sakit. Semua itu pembunuhan massal yang harus kita kutuk," kata Merkel seperti dikutip Reuters, Kamis, 22 Februari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Petugas medis berusaha memberi pertolongan pada korban serangan udara pasukan pemerintah Suriah di Ghouta, pinggiran kota Damaskus, 20 Februari 2018. Syrian Civil Defense White Helmets via AP
Mereka mengatakan, Berlin akan membicarakan masalah perang di Suriah dengan Moskow. "Kami harus melakukan sesuatu dengan kekuatan kita guna mengakhiri pembunuhan massal di Suriah," ucap Merkel.
Sedikitnya 250 orang dikabarkan tewas akibat serangan udara dan artileri di Ghouta Timur, Suriah. Menurut laporan sejumlah media, jumlah korban tewas ini terbanyak sejak insiden pengeboman pada 2013.
13 Fasilitas Kesehaan di Ghouta Hancur Dalam Serangan 3 Hari
Selain menewaskan lebih dari 200 orang, gempuran jet tempur Suriah menurut Doctors Without Borders, mengakibatkan lebih dari 13 rumah sakit dan klinik kesehatan di Ghouta Timur hancur. Jerman akan meminta Rusia menghentikan kekejian Suriah. Hingga saat ini belum ada upaya menyeret pemimpin Suriah ke Mahkamah Internasional di Den haag, Belanda.