Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Kamala Harris menantang rivalnya Donald Trump dalam debat kedua sebelum pilpres berlangsung. Ia mengatakan dengan senang hati menerima untuk berhadapan langsung lagi dengan Trump yang merupakan kandidat dari Partai Republik itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, juru bicara kampanye Harris Jen O'Malley mengatakan wakil presiden AS telah menerima undangan CNN untuk berdebat pada tanggal 23 Oktober. "Kami berharap Wakil Presiden Harris kembali memiliki kesempatan dalam debat CNN untuk menunjukkan penguasaannya terhadap berbagai isu dan mengapa sekarang saatnya untuk meninggalkan Donald Trump dan membuka jalan baru bagi Amerika," kata O'Malley.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Debat antara Kamala Harris dan Donald Trump pada 10 September 2024 disaksikan lebih oleh 67 juta orang. Keduanya saling beradu argumen tentang imigrasi, kebijakan luar negeri, dan isu-isu lainnya. Sebagian besar pengamat menobatkan Harris sebagai pemenang debat tersebut, karena ia berulang kali tampak mengguncang Trump sepanjang malam.
Usai debat tersebut, Trump tak mau lagi berhadapan dengan Harris. Ia telah mengunggah di platform media sosial Truth miliknya awal bulan ini bahwa, “TIDAK AKAN ADA DEBAT KETIGA!”
Donald Trump kembali mengulangi hal tersebut pada rapat umum kampanye di North Carolina pada hari Sabtu. Ia mengatakan bahwa sudah terlambat untuk mengadakan debat lagi dengan Harris. “Masalah dengan perdebatan lainnya adalah sudah terlambat, pemungutan suara sudah dimulai,” katanya, seperti dilansir media berita AS.
Meskipun hari pemilihan jatuh pada 5 November 2024, pemungutan suara awal dimulai minggu ini di beberapa negara bagian AS. Pada 2020, debat presiden terakhir menjelang pemilihan umum diadakan pada tanggal 22 Oktober. Empat tahun sebelumnya, ketika Trump melawan kandidat Demokrat Hillary Clinton, debat presiden ketiga dan terakhir diadakan pada tanggal 19 Oktober.
CNN mengatakan debat yang diusulkan pada 23 Oktober akan mencerminkan format debat yang diadakan pada bulan Juni antara Trump dan Demokrat Joe Biden. Performa Biden yang buruk dalam debat tersebut memicu pertanyaan tentang usia dan kemampuannya untuk menjalani masa jabatan berikutnya. Beberapa pekan kemudian dia mengundurkan diri dari pencalonan tahun 2024.
"Wakil Presiden Harris dan mantan Presiden Trump menerima undangan untuk berpartisipasi dalam debat CNN musim gugur ini karena kami yakin rakyat Amerika akan mendapat manfaat dari debat kedua antara kedua kandidat Presiden Amerika Serikat," kata CNN dalam sebuah pernyataan.
“Kami berharap mendapat tanggapan dari kedua kubu agar masyarakat Amerika dapat mendengar lebih banyak informasi dari kedua kandidat saat mereka membuat keputusan akhir.”
Dalam sebagian besar jajak pendapat menunjukkan Trump dan Harris bersaing ketat dalam pemilihan presiden AS mendatang. Menurut pelacak jajak pendapat New York Times , Harris pada hari Sabtu unggul tipis dengan 49 persen dukungan nasional dibandingkan dengan dukungan Trump sebesar 47 persen.
AL JAZEERA
Pilihan editor: Resolusi PBB Usir Israel dari Wilayah Palestina, Apa Saja Poinnya?